Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Bank Sampah, MI Ibnu Al-Mubarok Hasilkan Ecobrick hingga Pakan Ternak

Kompas.com - 23/01/2023, 13:09 WIB
Aprillia Ika

Editor

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sekolah madrasah MI Ibnu Al-Mubarok di Rokan, Riau, melakukan pengelolaan sampah para santri yang mondok dengan sistem bank sampah. Hasilnya, bank sampah ini selai mengatasi persoalan sampah di lingkungan sekolah juga menghasilkan pundi rupiah.

Selain itu, bank sampah Ibnu Al-Mubarok juga meraih prestasi sebagai juara 1 program Satuan Pendidikan Peduli Lingkungan yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) dan diterima piagamnya pada 12 Januari 2023.

Ketua Yayasan Ulil Albab Al Ja'afariyah yang menaungi MI Ibnu Mubarok, Rinwiningsih S.S mengatakan, awalnya sampah plastik dan sisa makanan menumpuk karena tidak ada upaya pengelolaan yang tepat.

"Di pondok pesantren ini ada santri yang mondok, ada limbah yang tidak bisa diangkut oleh pihak luar, sehingga memotivasi kami membuat program bank sampah, kemudian kami membuat program bank sampah melibatkan santri, dan saat ini terus berkembang. Sekolah ini juga menghasilkan ecobrick, peternakan, budidaya maggot yang bisa menjadi pakan ternak," kata Rinwiningsih melalui siaran pers, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Data OJK: Atasi Persoalan Sampah, Potensi Budidaya Maggot Rp 6,39 Triliun Per Tahun

Kemudian, pada 2021 PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan pembinaan soal bank sampah, ke pesantren dan ke masyarakat sekitar. Sejak saat itu, banyak kemajuan yang dirasakan dala pengelolaan lingkungan.

Dalam program "Jumat Bersih", MI Ibnu Al-Mubarok mendapatkan bantuan pembangunan bank sampah, bantuan mesin serta pelatihan manajemen. "Sekolah kami memiliki program unggulan yaitu entrepreneur dan life skill," tambah Rinwiningsih.

Dengan demikian, selain mengatasi persoalan sampah, pesantren ini juga mampu menghasilkan pundi rupiah. Sehingga, pondok pesantren ini menjadi percontohan sekaligus pusat pelatihan pengelolaan sampah. "Banyak yang datang ke sekolah ini untuk sharing dan belajar, mulai dari instansi pemerintah, sekolah dan masyarakat umum," katanya.

Baca juga: Bank Sampah, Solusi Wujudkan Lingkungan Lebih Baik

VP Corporate Secretary PHR, Rudi Ariffianto bangga atas pencapaian mitra binaan PHR dalam kategori peduli lingkungan tersebut.

"Kami bersyukur bahwa pengetahuan dan pendampingan yang kami berikan membawa dampak kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga prestasi ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik," ungkapnya.

Di sisi lain, program TJSL PHR berfokus pada bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, dan bantuan pasca bencana.

Program TJSL tersebut juga telah berkembang, berawal dengan 10 program di tahun 2021, PHR dalam 2022 kemarin telah melaksanakan 30 program TJSL yang dilaksanakan oleh berbagai mitra pelaksana yang jumlahnya juga meningkat dari 10 ke 21 mitra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com