Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya PLN Jawab Tuntutan Jadi "Clean Green Company"

Kompas.com - 23/01/2023, 15:46 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan, berupaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat dunia untuk menjadi "clean green company". Untuk itu, dalam setiap program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan terus disisipkan berbagai inisiatif untuk mendukung tuntutan tersebut.

Pertama, melakukan sinergi penggunaan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Kedua, kebijakan early retirement pembangkit yang sudah tidak efisien memberikan peluang PLN untuk program renewable energy yang dalam proses pengadaan dan pengoperasiannya tentu melibatkan masyarakat sekitar.

“Tantangan dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini sehingga diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi yang diwujudkan dalam beberapa program baik untuk internal PLN maupun untuk eksternal di lingkungan sekitar,” ujar Komang Parmita, Executive Vice President Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PLN dalam webinar DE Talk bertajuk "Green Leadership Membuka Jalan Menuju Proper" di Jakarta, melalui keterangan pers, Senin (23/1/2023).

Baca juga: PLN Gandeng Australia untuk Tingkatkan Kapasitas SDM

Namun, upaya PLN juga memiliki tantangan terutama tantangan demografi. Pasalnya, wilayah operasi PLN tersebar secara luas hingga ke pelosok.

“Tantangan berupa demografi yaitu unit PLN tersebar dari sabang sampai Merauke dari Mianggas hingga Pulau Rote, beberapa di antaranya adalah di lokasi 3T sehingga membutuhkan effort yang besar untuk memastikan bahwa pengelolaan lingkungan tetap dilakukan dengan tetap mengedepanan amanah dalam menyediakan listrik untuk masyarakat,”
kata Komang.

Baca juga: Naik Lima Kali Lipat, PLN Salurkan 1,7 Juta MWh Listrik Hijau Sepanjang 2022

PLN boyong 15 Proper Emas 2022

Atas upaya tersebut pada 2022 lalu PLN mendapatkan 15 Proper Emas di ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2022 oleh Kementerian LHK. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Dramawan Prasodjo pun dinobatkan sebagai CEO Green Leadership Utama di ajang tahunan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu.

Komang mengatakan kunci PLN mendapatkan hasil tersebut. dimulai dari tingkat terbawah yakni berbagai program pengembangan masyarakat hingga terus meningkat ke level top management.

Baca juga: PLN Tuntaskan 13 PSN di Sumatera dengan TKDN di Atas 70 Persen

Manajemen sangat PLN serius dalam berbagai rintisan program yang melibatkan pengembangan masyarakat.

“Untuk mencapai Proper Emas dilakukan tahap demi tahap. Lompatan dari Proper Hijau ke Emas dilakukan upaya yaitu kegiatan sosial masyarakat atau CSR yang berkelanjutan yang memang meng-empower masyarakat baik dari segi ekonomi, pendidikan, keehatan maupun pengembangan budaya, ini yang terus digalakkan di seluruh unit PLN. Ini terus berkembang yang disupervisi oleh holding,” jelas Komang.

Denny T Silaban, Sekretariat Proper yang juga Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, dan Kerjasama Teknik Direktorat Jendral PPKL Kementerian LHK, menjelaskan perusahaan yang mendapatkan Proper emas seperti PLN sudah melalui tahapan penilaian ketat berdasarkan beberapa indikator.

Core competency misalnya. Menurut Denny masing masing perusahaan harus memlilik departemen yang mendukung program itu bertahan dan berkelanjutan. Aspek yang mendukung bagaimana produk itu hanya di miliki perusahaan dan tidak dimiliki kompetitor. Lalu bagaimana produk itu bisa sangat kompetitor.

“Produk itu bisa menjadi sangat penting atau tidak bisa direplikasi oleh industri lain, kalaupun bisa direplikasi tapi hanya ada kemiripan,” jelas Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com