Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BNI 2022 Tumbuh 68 Persen Jadi Rp 18,31 triliun

Kompas.com - 24/01/2023, 21:05 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan kinerja positif sepanjang tahun 2022. Hal ini terefleksikan dari laba bersih perseroan yang tumbuh dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama BNI (Persero) Tbk Royke Tumilaar, pada tahun buku 2022 perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 18,31 triliun. Capaian ini tumbuh 68 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan merupakan perolehan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah BNI.

"BNI berhasil menutup tahun 2022 dengan mencetak kinerja impresif dan berhasil melampaui konsensus pasar," kata dia dalam konferensi pers virtual dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Sambut HUT Ke-74, Garuda Indonesia Hadirkan Diskon Tiket Pesawat hingga 74 Persen

Royke mengatakan pencapaian laba bersih tersebut dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 14,8 persen (yoy) menjadi Rp34,4 triliun, dan perbaikan kualitas kredit yang membuat biaya kredit (cost of credit) membaik menjadi 1,9 persen pada 2022 dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,3 persen.

Peningkatan pendapatan bank juga ditopang dari total kredit yang disalurkan sepanjang 2022 mencapai Rp 646,19 triliun atau tumbuh di atas target awal perusahaan, yaitu mencapai 10,9 persen (yoy), diikuti dengan rasio pendapatan bunga bersih (Net Interest Margin) di posisi 4,8 persen.

Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) juga tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy) menjadi Rp14,8 triliun.

Baca juga: Menaker: Dengan Adanya RUU PPRT Masalah Pekerja Domestik Bisa Diselesaikan karena Dasar Hukumnya Jelas

"Pertumbuhan kredit yang sehat ditopang oleh ekspansi bisnis dari debitur top-tier dan bisnis turunannya yang berasal dari value chain debitur," ujarnya.

Royke menuturkan dari sisi likuiditas, BNI mencatatkan pertumbuhan Current Account Savings Account (CASA) atau dana murah yang diperoleh perbankan dari tabungan dan giro sebesar 10,1 persen (yoy).

Di segmen business banking, bank tersebut aktif memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp1 triliun ke pendapatan non bunga.

Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, KemenkopUKM Bakal Salurkan KUR hingga Perluas Pasar Produk

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,9 persen (yoy), yang melebihi target perusahaan di awal 2022, yakni di kisaran 7-10 persen.

Sektor business banking mengalami pertumbuhan sebesar 10,3 persen (yoy) menjadi Rp532,2 triliun, yang didorong oleh segmen korporasi blue chip yang tumbuh 28,9 persen (yoy) menjadi Rp232,7 triliun, segmen large commercial meningkat 29,9 persen (yoy) menjadi Rp53,1 triliun, dan segmen kecil terutama kredit usaha rakyat juga tumbuh 19,8 persen (yoy) menjadi Rp52,7 triliun.

Sementara di sektor consumer banking, kredit payroll masih menjadi fokus dengan pertumbuhan 20,3 persen (yoy) menjadi Rp43,1 triliun, dan diikuti dengan kredit kepemilikan rumah yang tumbuh 7,9 persen (yoy) menjadi Rp53,5 triliun, sehingga secara keseluruhan kredit consumer tumbuh 11,2 persen (yoy) menjadi Rp110,1 triliun.

Baca juga: Anggaran Turun, Kementan Pangkas Lahan Tanam Kedelai 2023

Di sisi lain, Novita menuturkan debitur yang terdampak pandemi Covid-19 terus mengalami pemulihan sehingga berdampak positif terhadap portfolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19, yang hingga akhir tahun 2022 tersisa Rp49,6 triliun atau turun 31,2 persen (yoy). Rasio loan at risk (LAR) juga membaik menjadi 16 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com