Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi Ubah Peta Persaingan Sektor Jasa Keuangan, BRI: Perlu Disikapi dengan Hati-hati

Kompas.com - 26/01/2023, 11:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi digital yang pesat mendorong persaingan di sektor jasa keuangan semakin ketat. Pasalnya, kini muncul beragam model bisnis jasa keuangan baru yang tentunya akan mengubah peta persaingan dan landskap industri jasa keuangan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto mengatakan, perkembangan digital yang begitu pesat, telah memunculkan pemain-pemain baru di industri, seperti fintech dan juga aset-aset digital dalam bentuk aset kripto.

Hal tersebut, tentu harus menjadi concern setiap pihak dan pemangku kebijakan yang ada. Literasi dan perlindungan konsumen menjadi hal penting untuk terus didorong dan ditingkatkan di masa mendatang.

Baca juga: Bersiap Hadapi Ketidakpastian Global, Bos BRI Siapkan 4 Strategi Mitigasi

Teknologi digital yang terus tumbuh, mendorong adanya transisi dari physical contactful menjadi physical contactless.

"Perubahan tersebut telah mengubah persaingan di industri jasa keuangan," ujarnya saat webinar Infobank, Rabu (25/1/2023).

Sementara itu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank BRI, Arga M Nugraha mengatakan, hal ini perlu disikapi dengan hati-hati karena terdapat maturitas yang berbeda dari setiap lapisan masyarakat.

Misalnya antara perkotaan dan pedesaan, ada masyarakat yang sudah terliterasi dengan baik sehingga lebih mudah didorong untuk beralih ke digital, namun juga ada yang belum terliterasi.

Berdasarkan data yang dia miliki, sekitar 98,41 persen transaksi nasabah BRI dilakukan di channel digital, sementara sisanya atau sekitar 1,59 persen masih dilakukan secara konvensional misalnya melalui kantor cabang.

Untuk itu, BRI berupaya merangkul kedua jenis nasabah ini melalui hybrid bank atau bank yang melayani kebutuhan nasabah baik secara fisik maupun digital.

Baca juga: Jadi Hybrid Bank, BRI Tetap Tambah 25.000 Agen BRILink di 2023

"Sebagai bank akan berupaya untuk membangun layanan digital yang lebih baik dan sesuai dengan variasi dari para nasabah. Kami percaya dengan besarnya serta tersebarnya secara geografis nasabah kami, sehingga kami tetap mengedepankan pendekatan yang kami sebut hybrid bank," ucap Arga.

Setidaknya ada tiga fokus yang dilakukan BRI dalam menerapkan digitalisasi, yakni sustainability, governance, dan interest of our customers. Ketiga fokus ini, menurutnya, perlu juga diterapkan oleh pelaku di industri perbankan lain.

“Fokus yang sama pada tiga hal ini juga harus dimiliki oleh para pelaku di bidang ini,” kata dia.

Sementara itu, Komisaris Independen Bank Raya sekaligus Co-Founder Sayurbox Rama Notowidigdo membeberkan tantangan bagi digital banking yaitu bagaimana membangun ekosistem dalam pengembangan bisnis.

Menurutnya, untuk membangun ekosistem diperlukan koneksi dari berbagai merchant dalam melakukan pembayaran oleh digital banking tersebut. Beruntungnya, Bank Indonesia (BI) telah mendukung payment system untuk memudahkan bertransaksi.

"Saat ini juga sudah ada QRIS, yang akan mempermudah digital bank masuk dan berpartner dengan ekosistem dibandingkan membangun ekosistem sendiri," jelas Rama

Tantangan dalam membangun ekosistem bagi digital bank yakni membutuhkan waktu yang lama, meskipun sudah ada pembayaran menggunakan QRIS dalam mempermudah transaksi.

Hal itu yang membuat digital bank akhirnya memilih menempel dengan ekosistem yang sudah ada dan tidak ingin membangun ekosistem sendiri agar lebih cepat.

"Walaupun sudah ada tools menggunakan QRIS yang jauh lebih simpel, tapi harus tetap membangun transaksi, membangun merger dan akuisisi, nah ini akhirnya banyak digital bank yang maunya nempel dengan ekosistem contoh Aladin nempel dengan Alfamart dan sebagainya," tuturnya.

Baca juga: Wujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan, BRI Perkuat Segmen Retail Banking

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com