Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Pariwisata, Indonesia "Incar" Tabungan Warga China yang Menumpuk Saat Pandemi

Kompas.com - 26/01/2023, 14:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, selama pandemi Covid-19, tabungan masyarakat China cukup banyak. Sehingga apabila dimanfaatkan seperti melakukan wisata ke luar negeri akan berdampak terhadap perekonomi global termasuk Indonesia.

"Kalau kita lihat tabungan yang menumpuk di China karena pandemi Covid-19 ini angkanya cukup tinggi, mencapai 1,9 triliun dollar AS. Jadi saya kira dengan adanya reopening dari Covid-19, kemudian banyak konsumsi yang digunakan para warga negara Tiongkok, terutama kalau mereka tur keluar negeri, wisata," katanya dalam BRI Micro Finance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).

Terkait hal itu, maskapai Lion Air Grup memanfaatkannya dengan membuka penerbangan tujuan langsung dari Indonesia ke China (pulang pergi).

Baca juga: Sandiaga Uno Targetkan 255.300 Wisatawan Asal China Datang ke Indonesia pada 2023

"Kita lihat di luar negeri kemarin, membuka penerbangan pertama ke Tiongkok, saya kira ini dampaknya ke Indonesia akan cukup signifikan," lanjut Seto.

Selain itu, Indonesia juga bisa memanfaatkannya dengan melakukan ekspor ke China.

"Kalau kita lihat upside risk, kita melihat reopening China ini akan berdampak positif terhadap perekonomian global dan juga Indonesia. Jadi kalau kita lihat, ekspor kita ke China itu saya rasa angkanya sudah cukup besar hampir mencapai 60 miliar dollar AS," sebut Seto.

Hal tersebut lanjut Seto, berbeda dengan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang hanya mencapai sekitar 27 miliar dollar AS-28 miliar dollar AS.

"Ini saya kira jauh dibandingkan dengan nomor dua, itu kalau enggak salah Amerika Serikat angkanya itu di 27 miliar dollar atau 28 miliar dollar AS. Jadi exposure kita, perekonomian kita ke Tiongkok ini juga menjadi semakin besar," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, aplikasi paspor untuk warga negara China yang ingin melakukan perjalanan internasional telah dibuka sejak 8 Januari 2023. Dikutip dari BBC, warga China pun berbondong-bondong memesan tiket perjalanan ke luar negeri setelah Beijing mengumumkan akan membuka kembali perbatasannya bulan depan.

Keputusan ini menindaklanjuti pengumuman dicabutnya karantina kedatangan internasional yang telah diberlakukan hampir selama tiga tahun terakhir. Dikutip dari The Guardian, data platform perjalanan Ctrip misalnya, menunjukkan pencarian destinasi meningkat 10 kali lipat dalam waktu setengah jam setelah berita aturan perbatasan itu diumumkan pada Senin (26/12/2022).

Menurut platform tersebut, destinasi paling dicari oleh warga China adalah Makau, Hong Kong, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan.

Baca juga: Bukan China, Singapura Jadi Negara yang Paling Besar Berinvestasi di RI pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com