Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Luhut Titip Pesan ke Bos BRI untuk Cek Langsung Kondisi UMKM di Weda Bay dan Morowali

Kompas.com - 26/01/2023, 15:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto menitip pesan kepada Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Sunarso agar mau berkunjung ke kawasan industri Indonesia Timur.

"Pak Dirut (BRI), kalau boleh saya titip mungkin bisa melihat pertumbuhan sektor UMKM yang ada di wilayah-wilayah kawasan industri di Indonesia Timur. Karena ini korelasinya cukup tinggi pak," katanya dalam agenda BRI Micro Finance, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Bos BRI Ungkap Pemilu 2024 akan Kerek Penjualan UMKM

UMKM yang ada di sana lanjut Seto, masih terbatas. Sementara jumlah tenaga kerja di kawasan industri tersebut terus bertambah. Sehingga pemenuhan kebutuhan untuk para tenaga kerja di Morowali serta Weda Bay pun terbatas.

"Di Weda Bay ini penduduknya hanya 76.000 termasuk anak kecilnya dan lain-lain. Tapi di kawasan industrinya sekarang, itu sudah hampir 40.000. Kalau kita lihat daya dukung di wilayahnya agak terbatas pak," ungkap dia.

"Jadi untuk menyediakan makanan, UMKMnya itu sudah agak mentok. Jadi mungkin BRI bisa membantu terkait hal tersebut, saya kira ini akan sangat baik untuk pertumbuhan ekonominya sendiri. Targetnya di Weda Bay ini, tenaga kerjanya akan mencapai kira-kira 60.000 juga," sambung Seto.

Baca juga: Mendag: Jika Ekosistem UMKM Terbangun, Ekonomi Akan Merangkak Naik

 


Begitu juga di Morowali, Sulawesi Tengah, terdapat beberapa warung serta toko-toko yang menjajakan sandang dan pangan. Dia berharap, BRI mau ikut membantu pendanaan usaha warung maupun toko bagi masyarakat di kawasan industri di sana.

Karena dia memperkirakan, bakal ada 100.000 tenaga kerja yang bekerja di kawasan industri Weda Bay serta Morowali sehingga kebutuhan sandang dan pangan di sana sangat penting. Dengan adanya pertumbuhan tenaga kerja itu, potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur akan semakin meningkat.

"Jadi kalau kita ke Morowali, sepanjang jalan tiga kilometer itu isinya toko-toko dan warung-warung pak. Karena tadi ya, pertumbuhan tenaga kerjanya cukup signifikan di kawasan industri tersebut. Sekarang sudah hampir 60.000 tenaga kerjanya. Saya kira ini suatu pasar yang baik. Kalau masuk sama keluarga, kontraktor dan lain-lain, angkanya mungkin bisa menjadi 100.000. Tentunya itu nanti membutuhkan makanan, barang-barang sandang dan papan yang tinggi," pinta Seto.

Baca juga: Bos BRI: Bunga Kredit Rendah Bukan Faktor Pendorong Utama Pertumbuhan Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com