Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan Terus Naik, SBN Kian Menarik?

Kompas.com - 27/01/2023, 05:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terus merangkak naik sejak tahun lalu. Bahkan pada Januari ini, tingkat suku bunga acuan BI telah mencapai 5,75 persen.

Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan tersebut, imbal hasil atau kupon Surat Berharga Negara (SBN) dengan tipe floating with floor (mengambang dengan tingkat minimum) turut naik. Ini membuat SBN dinilai semakin menarik.

Sebagai contoh, SBR011 yang ketika ditawarkan pada 25 Mei-16 Juni 2022, imbal hasil awalnya adalah sebesar 5,5 persen per tahun. Sekarang, setelah suku bunga naik, imbal hasil untuk periode 11 Desember 2022-10 Maret 2023 naik menjadi 7,25 persen per tahun.

Dengan kenaikan tersebut, Head of Digital Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra mengatakan, SBN dengan tipe floating with floor sangat diminati. Ini terlihat dari antusias masyrakat pada masa penawaran ST009 di bulan November 2022.

"Kuotanya selalu diborong habis dalam hitungan menit. Tentunya kami sangat bersyukur atas antusiasme yang tinggi dari investor dalam negeri terhadap produk SBN," ujar dia, dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Jokowi Ungkap Porsi Asing Semakin Kecil di SBN

Adapun pada awal tahun ini, Kementerian Keuangan menerbitkan SBN seri SBR012 dengan tipe kupon floating with floor dengan masa penawaran pada tanggal 19 Januari-9 Februari 2023.

Ada yang baru dengan mekanisme penerbitan SBR012 tahun ini, di mana SBR012 diterbitkan dalam dua tipe produk, yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4.

Untuk SBR012-T2 memiliki tenor dua tahun dengan imbal hasil 6,15 persen per tahun, floating with floor. Sementara itu, SBR012-T4 memiliki tenor empat tahun dengan imbal hasil 6,35 persen per tahun, floating with floor.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ada Rp 132,69 Triliun Dana Asing Keluar dari Pasar SBN


Asal tahu saja, pada hari pertama masa penawaran SBR012, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga pada bulan Juni-Agustus 2023, imbal hasil SBR012-T2 dan SBR012-T4 akan naik menjadi masing-masing 6,4 persen dan 6,6 persen.

Angie menyebutkan, masyarakat bisa memiliki SBR012 lewat Bibit. Instrumen investasi itu dapat dimimiliki dengan nilai minimal pembelian Rp 1 juta dan kelipatan 1 juta serta maksimal pembelian Rp5 miliar untuk SBR012-T2 dan Rp 10 miliar untuk SBR012-T4.

Investor SBR012 dengan nilai investasi minimal Rp 2 juta juga dapat mencairkan investasinya maksimal sebesar 50 persen sebelum jatuh tempo pada periode Early Redemption.

Untuk SBR012-T2 dapat dicairkan sebesar maksimal 50 persen setelah satu tahun, sedangkan SBR012-T4 dapat dicairkan sebesar maksimal 50 persen setelah dua tahun berinvestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com