NEW YORK, KOMPAS.com – Perusahaan pembuat pesawat terbang asal Amerika Serikat, Boeing berencana menambah 10.000 pekerja pada tahun 2023. Hal ini seiring dengan mulai pulihnya pasar pasca pandemi Covid-19 dan meningkatnya produksi pesawat.
Perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia AS ini meningkatkan jumlah pekerja sebanyak 14.000 pekerja pada tahun 2022 menjadi 156.000 (data per 31 Desember 2022) posisi ini mengalami kenaikan dari tahun 2021 sekitar 142.000 pekerja.
Meskipun merekrut 10.000 pekerja, namun beberapa pekerjaan pendukung mengalami pemangkasan. Boeing menyebut hal ini dilakukan untuk menyelaraskan sumber daya manusia dengan lebih baik untuk mendukung produksi dan pengembangan teknologi.
Baca juga: 10 Perusahaan Teknologi Ini Lakukan PHK pada Januari 2023, Ada Google hingga Microsoft
Melansir CNBC Senin (29/1/2023), dalam menopangpertumbuhan, Boeing bakal mengembangkan unit bisnis manufaktur dan rekayasa.
"Mempekerjakan bukan kendala lagi. Orang-orang dapat membuka lapangan kerja yang mereka butuhkan, dan ini semua harus terlatih untuk disiapkan menjalani pekerjaan canggih yang kami yang akan kami lakukan,” kata Chief Executive Boeing Dave Calhoun
Perusahaan berencana untuk meningkatkan pengiriman Boeing 737 MAX dari 374 pesawat pada 2022 menjadi antara 400 hingga 450 pesawat tahun ini, dengan pengiriman jenis Boeing 787 akan mencapai antara 70 dan 80 unit pesawat.
Namun demikian, Boeing tidak mengomentari berapa banyak jenis pekerjaan baru untuk Boeing yang akan diciptakan di AS pada tahun 2023. Pada tahun 2020, jumlah pekerja Boeing mengalami penurunan dari 161.000 di tahun 2019, menjadi 141.000 karyawan akibat PHK saat Covid-19.
Baca juga: Catatan Boeing dan INACA soal Geliat Industri Penerbangan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.