Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Suku Bunga Acuan Terus Naik, Reksa Dana Pasar Uang Kian Menarik?

Kompas.com - 30/01/2023, 18:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terus merangkak naik sejak tahun lalu. Langkah pengetatan kebijakan moneter bank sentral itu diproyeksi berdampak positif terhadap kinerja instrumen investasi reksa dana pasar uang.

Kepala Ekonom Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, secara umum kinerja reksa dana pasar uang akan mengikuti kenaikan suku bunga. Apalagi, instrumen reksa dana pasar uang yang mayoritas investasinya ada di deposito.

"Melihat kenaikan tingkat suku bunga BI sebanyak lima kali di tahun lalu, salah satu instrumen yang akan mendapatkan dampak positif adalah reksa dana pasar uang," ujar Budi, dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Persiapan Investor Reksa Dana 2023

Seiring dengan kenaikan suku bunga BI perbankan akan melakukan penyesuaian terhadap tingkat suku bunga depositonya. Budi bilang, meskipun suku bunga BI diprediksi sudah tidak naik lagi, tren kenaikan suku bunga deposito perbankan diperkirakan terus berlanjut.

Maklum saja, bank berpotensi memulai kompetisi untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan cara mengerek tingkat suku bunga deposito. Ini untuk memfasilitasi laju pertumbuhan kredit yang pesat.

Asal tahu saja, pada tahun lalu pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2022 mencapai 11,4 persen secara tahunan. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata 5 tahun yang hanya mencapai 6,3 persen.

Baca juga: Ditopang Industri Reksa Dana, Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 10 Juta

"Ke depan, di tengah tren pertumbuhan kredit, perbankan akan mulai berkompetisi untuk menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat," kata Budi.

Bahana TCW mencatat, sepanjang 2022 kenaikan suku bunga deposito sudah lebih besar dari kenaikan suku bunga acuan BI. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut di 2023, di mana prediksi BI pertumbuhan deposito berada pada kisaran 7 hingga 9 persen.

"Di tengah tren kenaikan tingkat suku bunga deposito ini dapat kita manfaatkan untuk melakukan diversifikasi investasi ke instrumen yang dapat memberikan kinerja bagus," ucap Budi.

Baca juga: Diminati Investor Ritel, Kinerja Reksa Dana Justru Lesu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com