Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tekanan Ekonomi Global terhadap Ekonomi Kita Sudah Agak Mereda

Kompas.com - 01/02/2023, 12:57 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, tekanan ekonomi global terhadap perekonomian nasional mulai berkurang. Pasalnya, prospek ekonomi global tidak seburuk dari yang ditakutkan beberapa bulan lalu.

"Tekanan global, tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita sudah agak mereda," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Dari dalam negeri sendiri, Jokowi bilang, kondisi perekonomian nasional masih terjaga. Pemerintah memproyeksi, sepanjang 2022 pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,2 persen hingga 5,3 persen secara tahunan.

Baca juga: Jokowi: Kalau Dulu Kita Lockdown, Enggak Ada 3 Minggu Pasti Rusuh

Selain itu, berbagai indikator perekonomian nasional juga masih terjaga, seperti inflasi sebesar 5,5 persen sepanjang 2022. Kemudian, PMI Manufaktur Indonesia ditutup pada tingkat 50,9 atau berhasil naik dibandingkan perolehan bulan sebelumnya yang menyentuh di angka 50,3.

Dengan melihat indikator-indkator tersebut, Jokowi kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk optimis. Apalagi, tekanan dari ekonomi global mulai mereda.

"Kalau melihat angka-angka seperti ini kita tidak optimis, keliru," katanya.

"Tapi memang tetap harus hati-hati dan waspada," tambah dia.

Baca juga: Dipanggil Jokowi ke Istana, Buwas: Bahas Harga Beras, Bukan Reshuffle

Jaga investasi

Di tengah momentum pertumbuhan ekonomi nasional, Jokowi meminta kepada berbagai pihak terkait untuk menjaga pertumbuhan investasi. Pasalnya, investasi merupakan salah satu sumber utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

Sepanjang tahun lalu, realisasi nilai investasi Indonesia mencapai Rp 1.207 triliun. Ini sedikit lebih tinggi dari target yang dipasang pemerintah, yakni sebesar Rp 1.200 triliun.

"Ini sangat-sangat baik karena hampir semua negara saat ini rebutan yang namanya investasi," katanya.

Lebih lanjut Ia menilai, realisasi tersebut merupakan output dari berbagai aspek, mulai dari pemerataan infrasftruktur, stabilitas sosial dan politik, fundamental ekonomi yang terjaga, hingga momentum kepemimpinan G20 pada tahun lalu.

"Oleh sebab itu, investasi ini harus betul-betul kita jaga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com