Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi dengan Ekosistem, Kredit Bank Jago Melaju 75 Persen

Kompas.com - 01/02/2023, 16:40 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk. mencatat pertumbuhan kredit sebesar 75 persen sepanjang 2022. Hal ini mampu dicapai berkat kolaborasi bersama ekosistem digital.

Direktur Partnership Business Bank Jago Sonny Christian Joseph mengatakan, sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago sejak awal mengandalkan kolaborasi dengan ekosistem untuk menyalurkan pinjaman.

Model bisnis seperti itu lanjutnya, membuat Bank Jago mampu menjangkau banyak nasabah tanpa perlu memiliki jaringan kantor cabang yang massif.

“Kalau kami membangun jaringan sendiri, [biaya] operasionalnya akan sangat besar. Dengan kolaborasi, kami bisa menjangkau nasabah lebih cepat dan sampai tahun 2022 nasabah kami sudah mencapai lebih dari 2,5 juta,” ujarnya dalam acara media briefing bersama media, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Daftar Bunga Deposito Bank Digital: Seabank, Allo Bank, Jenius, blu, dan Bank Jago

Sonny memaparkan, pihaknya melakukan kolaborasi dengan ekosistem dengan dua skema, yaitu joint financing dan channeling.

Pada skema joint financing, Bank Jago memberikan pembiayaan dengan mitra kepada nasabah dengan komposisi yang beragam. Namun, pada umumnya Bank Jago memberikan porsi pembiayaan lebih besar dibandingkan mitra.

Sementara itu, pada skema channeling, Bank Jago menyalurkan pinjaman penuh kepada nasabah melalui mitra. Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago per Desember 2022 mencapai Rp 9,4 triliun (tidak diaudit).

Menurut Sonny, Bank Jago telah menggandeng lebih dari 30 mitra yang berasal dari berbagai sektor usaha dan model bisnis. Beberapa mitra berasal dari perusahaan multifinance, baik yang fokus menyalurkan pembiayaan otomotif maupun barang elektronik.

Bank Jago juga bekerja sama dengan fintech P2P lending, baik yang fokus memberikan pinjaman produktif maupun P2P lending yang khusus memberikan pinjaman individu untuk berbagai kebutuhan nasabah.

Bank Jago lanjut dia, akan terus memperdalam kolaborasi dengan para pemain digital untuk menyalurkan kredit atau pembiayaan, terutama ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah.

Segmen tersebut merupakan pangsa pasar yang besar di mana terdapat 62 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, segmen ini relatif kurang terlayani di mana rasio kredit UMKM terhadap total kredit per September 2022 baru mencapai 20,9 persen.

“Jadi dari segmen bisnis debitur yang kami layani itu beragam, ada yang menjadi bagian dari rantai pasok industri otomotif, platform digital di bisnis logistik, e-commerce, dan sebagainya. Intinya, pelaku UMKM yang menjadi bagian dari platform digital menjadi target kami,” kata Sonny.

Baca juga: Soal Resesi, Bos Bank Jago: Industri Perbankan Harus Bersama-sama Menjaga Kepercayaan Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com