Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok di AS Naik Drastis, Harga Minyak Dunia Anjlok 3 Persen

Kompas.com - 02/02/2023, 07:57 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (2/1/2023) waktu setempat. Penurunan harga minyak terjadi pasca pengumuman Administrasi Informasi Energi atau EIA yang mencatat peningkatan signifikan pada persediaan minyak mentah dan bahan bakar di AS.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,62 dollar AS, atau 3,1 persen, menjadi 82,84 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,46 dollar AS, atau 3,1 persen menjadi 76,41 dollar AS per barrel.

Pada hari Rabu, EIA mencatat harga minyak mengalami penurunan signifikan setelah peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan. Sementara itu, OPEC dan sekutunya bertahan pada kebijakan produksi mereka.

Baca juga: Atasi Masalah Minyak Goreng, Menteri Teten: Minyak Makan Merah Bisa Jadi Solusi

Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, EIA mengatakan, hal ini terjadi karena permintaan minyak di AS yang mengalami pelemahan.

Persediaan minyak mentah naik 4,1 juta barrel dalam pekan yang berakhir 27 Januari 2023, menjadi 452,7 juta barrel, atau jauh lebih curam dari kenaikan 0,4 juta barel yang diperkirakan analis. Itu adalah kenaikan mingguan keenam berturut-turut karena pemanfaatan penyulingan menurun dan impor bersih naik.

"Pasar bereaksi terhadap laporan yang mengindikasikan tidak ada permintaan minyak mentah atau bahan bakar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Baca juga: Kekhawatiran Resesi Jadi Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Turun 1 Persen


Di sisi lain, sentimen harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh kebijakan Federal Reserve yang menaikkan target suku bunganya sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu, namun terus menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.

"Inflasi agak mereda tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, nilai tukar dollar AS masih mlanjutkan tren pelemahan. Terakhir, nilai tukar dollar AS turun 0,9 persen terhadap mata uang lainnya.

Baca juga: Pedagang: Sudah 2 Minggu Stok Minyakita Kosong

Menteri dari kelompok produsen OPEC+ tetap mempertahankan kebijakan produksi mereka, atau tidak berubah dalam pertemuan yang dilangsungkan pada hari Rabu.

Produksi minyak OPEC turun pada Januari, karena ekspor Irak turun dan produksi Nigeria tidak pulih, dengan 10 anggota OPEC menghasilkan minyak mentah sebesar 920.000 barrel per hari (bpd) di bawah volume yang ditargetkan OPEC+. Kekurangan tersebut lebih besar dari defisit 780.000 bpd pada bulan Desember.

Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri Rusia memperkirakan permintaan minyak akan mengalami peningkatan karena aktivitas ekonomi China.

Baca juga: Menko Airlangga Bantah Implementasi B35 Bikin Minyakita Langka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com