Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog: Lebih dari 300.000 Ton Beras Impor Sudah Masuk RI, Sisanya Masih di Lautan

Kompas.com - 02/02/2023, 13:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau biasa disapa Buwas mengatakan, saat ini, lebih dari 300.000 ton beras impor sudah masuk ke Indonesia.

Adapun pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Kita impor yang sudah masuk 300.000 ton beras lebih, dari (total) 500.000 ton, yang sisanya ini sekarang ada di lautan sama di pelabuhan, tunggu bongkar," kata Budi di Kantor Perum Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Operasi Pasar Januari 2023, Bulog Gelontorkan 186.000 Ton Beras

Budi mengatakan, beras impor yang sudah masuk masih menunggu bongkar muat lantaran cuaca dalam beberapa hari terakhir masih hujan.

"Itu kapal kalau bongkar cuacanya harus clear, kalau enggak berasnya bisa rusak. Nah, itu yang akan ada hambatan sedikit, tapi semuanya sudah masuk dan tidak ada permasalahan," ujarnya.

Budi mengatakan, beras impor tersebut berasal dari beberapa negara yaitu Pakistan, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

"India tidak ada karena produksi dia besar," ucap dia.

Baca juga: Daftar Harga Beras Hari Ini di Jakarta

 


Lebih lanjut, Budi mengatakan, dalam kebijakan impor beras biasanya pemerintah memilih kualitas medium, tetapi saat itu pemerintah tak punya pilihan untuk mengimpor beras dengan kualitas premium.

Menurut dia, ketika melakukan impor beras terjadi beberapa hambatan, salah satunya beberapa negara mulai menutup ekspor karena berdekatan dengan libur Natal.

"Akhirnya kita dapat, tapi kondisi berasnya premium. Ya kita beli premium, enggak ada alasan, dengan kondisi yang ada. Makanya kita ambil, tapi itu jelas belinya berapa, harganya berapa, sesuai dengan pasar harga internasional dengan situasinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com