Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ungkap Rencana Pemerintah Pangkas Jumlah Bandara Internasional Jadi Tinggal 15

Kompas.com - 02/02/2023, 14:35 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan akan memangkas bandara, hingga yang tersisa hanya 15 bandara intenational di Indonesia.

Dia mengatakan, hal ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang diputuskan dalam rapat bersama Menteri Perhubungan, yang dilangsungkan Selasa (31/1/2023) lalu.

"Bandara international yang diharapkan harus berpihak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tetap menjaga pariwisata international dan domestik, yaitu 14-15 bandara," kata Erick Thohir di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Tekan Impor Susu, Erick Thohir Ajak Kerja Sama Frisian Flag

Erick mengatakan, Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara kepulauan lain yang hanya memiliki 1-2 bandara.

Menurutnya, dengan bentuk kepulauan, maka dalam menghubungkan titik-titik logistik akan lebih mudah, sehingga bisa menghemat anggaran

"Dari hasil meeting, kita ini negara kepulauan yang pastinya tidak bisa disamakan dengan Singapura, Uni Emirat Arab (UAE) yang dimana hanya 1-2 bandara. AS satu pulau besar, China 1 pulau besar, artinya transportasi antar titik logistik lebih mudah kalau kita kepulauan," lanjut Erick.

Baca juga: Bocoran Erick Thohir soal Rencana IPO Anak Usaha Biofarma

Erick mengatakan, bandara-bandara yang saat ini beroperasi di daerah akan tetap dioperasikan. Namun, hanya untuk kebutuhan Umroh saja.

Erick mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional hingga 15 ini juga sebagai upaya untuk menekan jumlah wisatawan domestik yang berwisata ke luar negeri.

"Bagaimana dengan bandara yang sudah ada di daerah? Boleh, tapi Umroh saja. Jangan kita mencptakan pemborosan baru. Nanti lebih banyak orang Indonesia yang keluar negeri, dibanding yang (wisata) di dalam negeri," ungkapnya.

Erick Thohir melanjutkan, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perputaran uang mayoritas adalah dari pariwisata domestik. Sehigga dia menilai, penting agar kebijakan ini dapat dilakukan.

"Kan data-data di Kementerian Pariwisata mayoritas perputaran uang, mayoritas perputaran pariwisata nasional adalah di domestik, bukan international. Itu realita dan fakta yang ada," tegasnya.

Baca juga: Erick Thohir Pasang Target Investasi Kementerian BUMN Rp 127 Triliun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com