Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Kripto Makin Banyak, Mendag Zulhas: Perlu Literasi Peluang dan Risikonya

Kompas.com - 03/02/2023, 06:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, tingginya peminat investasi aset kripto perlu dibarengi dengan literasi terkait peluang dan risikonya. Sebab, kripto bergerak sangat fluktuatif.

"Literasi itu penting, jangan sampai dia berinvestasi di satu tempat yang dia enggak paham," ujarnya dalam Opening Ceremony Bulan Literasi Aset Kripto di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, pada 2022 tercatat jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto sebanyak 16,55 juta orang.

Baca juga: Mendag Zulhas: Sebelum Juni 2023 RI Bakal Punya Bursa Kripto

Jumlah itu meningkat siginifikan dibandingkan 2021 yang sebanyak 11,2 juta orang, bahkan 2020 yang sebanyak 4 juta orang. Adapun investor kripto didominasi kaum milenial berusia antara 18-30 tahun.

Namun, secara pergerakan nilai transaksi aset kripto sangat berfluktuatif. Pada 2020, nilai transaksinya hanya sebesar 64,9 triliun, kemudian melesat menjadi sebesar Rp 859 triliun pada 2021.

Sayangnya, hingga akhir November 2022, nilai transaksi aset kripto hanya sebesar Rp 296 triliun, turun lebih dari 50 persen dibandingkan nilai transaksi tahun sebelumnya.

"Jadi memang bisa untung banyak, tapi juga bisa habis banyak, " kata Zulhas, sapaan akrabnya.

Oleh sebab itu, hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk tetap mendorong pengembangan industri kripto, namun juga meningkatkan pemahaman masyarakat terkait investasi kripto.

Baca juga: Sempat Suram di 2022, Investasi Aset Kripto Diyakini Tumbuh Tahun Ini

Salah satu upaya untuk peningkatan pemahaman adalah melalui penyelenggaraan Bulan Literasi Aset Kripto yang bekerja sama dengan Asosiasi Pedagangan Aset Kripto Indoesia (Aspakrindo) yang berlangsung sepanjang Februari 2023.

Harapannya, aset kripto semakin dikenal masyarakat, bersamaan dengan peluang dan risikonya.

"Harapannya kripto lebih diketahui publik, paham apa itu perdagangan kripto, bursa kripto, serta peluang dan risikonya mengerti betul," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menyampaikan, dengan adnaya bulan literasi, masyarakat juga masyarakat dapat semakin berhati-hati dan selalu memastikan platform Serta token terdaftar di Bappebti untuk mengindari tindakan penipuan yang dapat merugikan pengguna.

“Bulan Literasi Aset Kripto diharapkan dapat memberikan edukasi bagi masyarakat tentang risiko, manfaat, dan potensi dari perdagangan aset kripto. Selain itu, dapat menciptakan awareness terkait aset kripto dan menjadi sarana untuk menjalin hubungan baik dengan para pemangku kepentingan,”paparnya.

Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda menambahkan, program bulan literasi menggandeng seluruh anggota Aspakrindo yang berjumlah 25 orang dan terdaftar resmi di Bappebti. Ia bilang, edukasi merupakan fokus utama dari perkembangan industri aset kripto.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau semakin banyak masyarakat untuk melek aset kripto adalah salah satu alternatif perdagangan komoditas," tutupnya.

Baca juga: Bappebti Janji Optimalkan Peran Pedagang Aset Kripto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com