Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Pergerakan Aset Kripto Usai The Fed Kerek Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 03/02/2023, 17:51 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto mencatatkan kinerja yang positif pada awal 2023. Ini terefleksikan dari kenaikan harga berbagai aset kripto besar serta kapitalisasi pasar yang kembali menembus level 1 triliun dollar AS.

Mulai melambatnya laju inflasi di Amerika Serikat menjadi salah satu katalis bagi pergerakan kripto pada Januari. Pasalnya, hal itu membuat pasar berekspektasi kebijakan pengetatan moneter bank sentral, The Federal Reserve (The Fed), semakin mendekati puncaknya.

Lantas, bagaimana dengan proyeksi pergerakan kripto pada Februari setelah The Fed kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada 1 Februari lalu?

Baca juga: Peminat Kripto Makin Banyak, Mendag Zulhas: Perlu Literasi Peluang dan Risikonya

Tim riset platform Tokocrypto memproyeksi, Februari masih akan menjadi bulan yang baik bagi pergerakan kripto. Secara historis, Indeks Bitcoin Monthly Returns menunjukkan, Februari menjadi bulan bullish bagi Bitcoin.

"Februari optimis market kripto masih dalam tren bullish. Terlepas dari situasi makroekonomi ke depan, dari indeks Bitcoin Monthly Returns, BTC selalu untung di bulan Februari ini," tulis Tim Riset Tokocrypto, dikutip Jumat (3/2/2023).

Terkait dengan kenaikan suku bunga The Fed, Tokocrypto menilai, hal itu masih akan menjadi sentimen positif bagi pasar kripto. Pasalnya, kenaikan tersebut lebih rendah dibanding pertemuan sebelumnya.

Baca juga: Mendag Zulhas: Sebelum Juni 2023 RI Bakal Punya Bursa Kripto


"Oleh karena itu, sentimen investor kemungkinan akan membaik selama beberapa bulan ke depan," tulis Tokocrypto.

Selain itu, Fear and Greed Index Crypto menunjukkan bahwa Bitcoin telah berada di luar zona “Fear” selama 11 hari berturut-turut. Ini adalah waktu terlama Bitcoin berada di luar zona “Fear” sejak Maret 2022.

Sentimen Bitcoin masih positif per 30 Januari 2023 dengan berada di zona “Greed” dengan skor 61, level tertinggi sejak BTC menyentuh ATH nya pada 16 November 2021, ketika harganya mencapai 69.000 dollar AS.

Baca juga: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga, Kali Ini Hanya 25 Bps

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar kripto berada dalam tren positif karena beberapa faktor yang mendorong perbaikan pasar kripto, di antaranya ekonomi Amerika Serikat yang mencatatkan kinerja lebih baik dari perkiraan pada kuartal akhir 2022 yaitu perlambatan ekonomi yang ringan. Kemudian inflasi yang terus menurun dalam kurun waktu 3 bulan.

"Kinerja tersebut sesuai dengan tujuan The Fed agar tetap dapat mengontrol laju inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi," ucap dia dalam risetnya.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Ringan, Saham-saham Bank Digital Ini Menguat Signifikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com