Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Menjerit, Pemerintah Putar Otak Atasi Lonjakan Harga dan Stok MinyaKita

Kompas.com - 09/02/2023, 10:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelangkaan minyak goreng yang diinisiasi pemerintah dengan merek MinyaKita memicu kenaikan harga di masyarakat. Harga jual minyak goreng MinyaKita sudah berada di atas harga ketentuan pemerintah, yakni Rp 14.000 per liter, bahkan ada yang menyentuh Rp 20.000 per liter.

Hal ini tentu berdampak pada masyarakat terutama yang pengusaha makanan. Pasalnya, sebagian masyarakat telah mengandalkan MinyaKita sebagai pilihan minyak gorek sejak tahun lalu.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, kelangkaan minyak goreng MinyaKita sangat berdampak untuk pengusaha warteg.

"Warteg sudah sangat bergantung pada MinyaKita. Tadinya warteg memakai minyak curah yang lebih murah daripada minyak kemasan," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Luhut Ancam Sikat Perusahaan Penimbun MinyaKita

Dengan adanya kelangkaan monyak goreng MinyaKita ini, pengusaha warteg terpaksa harus beralih kembali ke minyak curah.

Pilihan ini terpaksa diambil meskipun minyak goreng curah diakui memiliki kualitas di bawah MinyaKita.

Pilihan pengusaha warteg ke minyak goreng curah nyatanya tidak serta merta mengkahiri masalah. Mukroni mengungkapkan, harga minyak goreng curah justru terkerek naik karena diserbu oleh pedagang warteg.

"Minyak curah harganya naik karena diserbu pedagang warteg yang beralih dari MinyaKita yang langka," tegas dia.

Seorang pemilik warung madura di Jatimakmur, Bekasi, Jawa Barat bernama Halimah mengatakan, minyak goreng MinyaKita langka sejak beberapa minggu lalu.

Kelangkaan ini terutama pada jenis MinyaKita kemasan satu liter. Di warung sendiri saat ini hanya tersisa MinyaKita ukuran 2 liter yang dibanderol dengan harga Rp 32.000.

"Kalau saya sih mending harganya naik tapi barangnya ada, kalau MinyaKita ini memang sudah langka dan harga dari sananya sudah naik," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Terkait MinyaKita langka ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan suplai MinyaKita sebanyak 450.000 ton hanya akan tersedia di pasar tradisional.

Pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023.

Baca juga: Pemerintah Bantah Minyak Goreng Langka, yang Bermasalah Cuma MinyaKita

Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023.

Sebelumnya, suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300.000 ton per bulan. Kini pemerintah pun menaikkannya hingga 50 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com