Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengetatan Moneter The Fed Belum Berakhir, Waspadai Pergerakan Kripto

Kompas.com - 09/02/2023, 16:07 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja positif aset kripto diproyeksi berlanjut oleh berbagai pihak pada Februari 2023. Namun demikian, investor dinilai tetap perlu waspada mengingat kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang belum berakhir.

Platform trading kripto, Pintu, menilai keputusan The Fed untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 1 Februari 2023 sebenarnya direspons positif oleh pasar kripto. Ini terefleksikan dari harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, yang masih berada di level 24.000 dollar AS pada saat itu

Namun, seiring waktu harga Bitcoin tergerus, menandakan momentum breakout yang gagal. Padahal, permintaan terhadap aset kripto itu dinilai masih tinggi.

Baca juga: OJK Akan Tambah 2 Komisioner Baru untuk Awasi Pinjol dan Kripto

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengatakan, investor perlu mencermati berbagai indikator perekonomian Negeri Paman Sam yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed. Salah satunya ialah data tingkat pengangguran, yang saat ini sebesar 3,4 persen.

"Angka tersebut menunjukkan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan sikap kebijakan moneternya dengan ketat di mana hal tersebut dapat memengaruhi harga aset kripto dan investor tetap perlu berhati-hati dalam pengambilan keputusan," tutur dia dalam keterangannya, Kamis (9/1/2023).

Lebih lanjut ia bilang, Bitcoin masih perlu menembus titik dukungan untuk mendapatkan konfirmasi bull run selanjutnya. Menurutnya, dukungan setidaknya ada di harga 22,500 dollar AS dan 20,000 dollar AS, dengan resistensi di kisaran 24,000 dollar AS dan 25,000 dollar AS.

Baca juga: Jumlah Investor Kripto Terus Tumbuh, Edukasi Perlu Terus Digalakkan


"Terlepas dari pergerakan harga kripto, potensi aset kripto dan blockchain semakin besar," katanya.

Sebelumnya, Ajaib Kripto menyatakan, kenaikan suku bunga The Fed yang lebih rendah dapat menjadi sentimen yang positif bagi pergerakan pasar aset kripto. Selain itu, pergerakan Bitcoin di setiap bulan Februari cenderung bergerak positif dengan kenaikan rata-rata di sebesar 12,11 persen dari tahun 2014 - 2022.

"Kami melihat pada Februari ini Bitcoin berpotensi untuk melanjutkan momentum bullish. Walau berpotensi naik, kami menghimbau investor untuk tetap mengikuti perkembangan pasar mengingat aset kripto adalah salah satu instrumen investasi dengan volatilitas tinggi," ucap Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Baca juga: Peminat Kripto Makin Banyak, Mendag Zulhas: Perlu Literasi Peluang dan Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com