Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Sektor Jasa Keuangan Miliki Kontribusi Laba Tertinggi di BUMN

Kompas.com - 13/02/2023, 21:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan-perusahaan BUMN di sektor jasa keuangan memiliki kontribusi laba yang tinggi diantara BUMN-BUMN lainnya.

“Kalau kita lihat, dari 12 klaster yang kita miliki, sektor jasa keuangan ini memang paling tinggi kontribusinya,” kata Erick dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (13/2/2023).

Adapun perolehan laba BUMN mencapai Rp 303,7 triliun (unaudited) di tahun 2022, atau naik dua kali lipat dari Rp 125 triliun pada tahun 2021. Beberapa perusahaan plat merah di sektor jasa keuangan memiliki kontribusi tertinggi atau laba bersih (unaudited), antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) diatas Rp 50 triliun, atau lebih tepatnya Rp 51,4 triliun.

Baca juga: Erick Thohir: Bulog dan RNI Butuh Rp 40 Triliun untuk Amankan Stok Pangan

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diatas Rp 40 triliun. Ada juga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang diatas Rp 18 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diatas Rp 3 triliun.

Sementara itu, untuk jasa asuransi dan dana pensiun, Erick Thohir mengatakan, labanya tidak kalah dari kontribusi perbankan BUMN. Dia bilang beberapa perusahaan seperti IFG, Asabri, dan Taspen mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik.

“Untuk jasa asuransi dan dana pensiun Alhamdulilah. Kalau dilihat, IFG-pun ada laba yang bik, tapi ini untuk restrukturisasi Jiwasraya yang masih minus. Tapi secara konsolidasi asuransi, dan dana pensiun ini sehat. Asabri juga sudah sehat kurang lebih (kontribusinya) Rp 3,8 triliun, sementara Reasuransi masih menjadi perhatian,” lanjut dia.

Baca juga: Erick Thohir: Kalbar Potensial Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Di sisi lain, Erick mengatakan, perusahaan BUMN di sektor jasa infrastruktur juga menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Seperti Wijaya Karya, PT PP, Brantas Abipraya, Jasamarga, hingga Semen Indonesia. Sementara Waskita Karya saat ini masih proses restrukturisasi.

“Untuk Hutama Karya ini masih penugasan, Perumnas juga masih ada perbaikan bisnis model. Kita fokus agar Perumnas membangun rumah tingkat dengan fasilitas seperti Puskesmas, dan juga lapangan terbuka,” ungkap dia.

Sementara itu, untuk industri pariwisata kontribusi terbesar non-cash adalah Garuda Indonesia, sementara yang lainnya masih dalam penyehatan, termasuk airport-airport di Indonesia, yang di tahun sebelumnya sempat merah, diharapkan tahun ini bisa untung.

Untuk sektor jasa logistik, dia menuturkan, Pelindo, ASDP, Pelni, PT POS, juga berhasil mencatatkan kinerja keuangan ciamik. Sementara, INKA masih perlu perbaikan. Adapun untuk jasa telekomunikasi, secara konsolidasi mencatatkan keuntungan Rp 26 triliun, yang berarti klaster tersebut sehat.

“Untuk Pertamina, PLN, dan industri Minerba cukup baik. Industri perkebunan (PTPN) juga sejarah ya bisa untung Rp 5,5 triliun, walaupun utangnya masih Rp 41 triliun dan secara keuangan sangat sehat,” kata Erick Thohir.

Baca juga: Soal Merger Damri dan PPD, Stafsus Erick Thohir: Tinggal Proses Teknis Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com