Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Magang di McDonald's, Ini Profil Bos Lippo yang Akan Dipanggil DPR Buntut Kasus Meikarta

Kompas.com - 15/02/2023, 20:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan memanggil Bos Lippo Karawaci John Riady terkait kasus Meikarta. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal.

Setelah pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU) Senin (13/2/2023), Komisi VI DPR RI bertemu dengan perwakilan Meikarta, yaitu Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Ketut Budi Wijaya dan CEO PT Mahkota Sentosa Utama Indra Azwar.

"Kami tetap akan ke lapangan untuk mengecek lokasi di tempat. Pada masa sidang yang akan datang, rasanya kami harus memanggil pengendali daripada Lippo Group, yaitu pak John Riady sebagai CEO Lippo Karawaci Tbk," ujar Hekal di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Baca juga: John Riady: Di Masa Penuh Ketidakpastian Ini, Kami Buat Sejumlah Keputusan

Dikutip dari Tribunnews, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan John Riady akan dipanggil karena ia yang memegang kendali harian.

"Insya Allah di rapat berikutnya kita akan panggil John Riady sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk. Karena yang melakukan pengendalian harian itu namanya John Riady," kata Andre dikutip dari Tribunnews, Rabu (12/2/2023).

Profil Bos Lippo John Riady

John Riady merupakan cucu Pendiri Lippo Group Mochtar Riady dan anak pertama dari konglomerat terbesar di Indonesia, James Riady.

Melansir laman LinkedIn John Riady, dia telah menjabat sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sejak Maret 2019 sekaligus menempati posisi eksekutif di berbagai perusahaan Lippo Grup di antaranya PT Siloam Hospitals International Tbk dan PT Matahari Department Stores Tbk.

Sebelum menjabat sebagai bos Lippo Karawaci, pria kelahiran New York, Amerika Serikat ini juga ikut mendirikan OVO, yang saat ini merupakan salah satu dari perusahaan pembayaran digital terkemuka.

John yang lahir pada 5 Mei 1985, mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik dari Georgetown University, gelar MBA dari Wharton School of Business, dan Juris Doctor dari Columbia University Law School. Ketika SMA, John menempuh pendidikan di Pelita Harapan.

Selain menjadi pengusaha, Bos Lippo Karawaci ini juga merupakan pengacara berlisensi di negara bagian New York. Selama tinggal di New York, John Riady bekerja di Wharton Business School Asia Executive Board.

Bos Lippo John Riady pernah magang di McDonald's

Fakta menariknya, berdasarkan catatan Kompas.com, Bos Lippo Karawaci ini pernah magang di restoran cepat saji McDonald's pada tahun 1999.

Meski terlahir dari keluarga Lippo Grup, John Riady mengaku sejak kecil telah diarahkan untuk bekerja keras.

Bahkan setiap liburan sekolah, untuk mengisi waktu luangnya, John Riady menghabisinya dengan menjalani magang di beberapa perusahan seperti salah satunya restoran cepat saji.

"Setiap liburan sekolah saya bekerja. Saya sempat kerja di MCD pada tahun 1999, dan beberapa perusahan lain," ujar John kepada Kompas.com saat menghadiri acara Creativepreneur Corner 2017 di Jakarta, Sabtu (4/2/2017).

Bos Lippo ini mengaku sangat senang menjalani magang di sejumlah perusahan tersebut. Sebab dari tempat itu dia mendapat pengalaman baru dan kenal banyak orang dari berbagai kalangan. Selain itu, dia turut merasakan bagiamana menjadi seorang pekerja.

Baca juga: Uang Konsumen Akan Dikembalikan, DPR Kawal Skema Titip Jual Apartemen Meikarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com