Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Meninggal Saat Mengantar Paket, SAP Express: Ada Riwayat Sakit Jantung

Kompas.com - 16/02/2023, 15:29 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) mengkonfirmasi terkait meninggalnya salah seorang kurirnya ketika sedang mengirimkan barang ke rumah pelanggan di Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (15/2/2023).

Kejadian meninggalnya kurir SAP Express ini sempat viral di media sosial. Salah satunya seperti yang terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @txtdrikurir.

Dalam video itu terlihat kurir SAP Express tergeletak tengkurap di depan rumah warga dan di samping sepeda motornya yang mengangkut paket milik pelanggan. Bahkan sang kurir masih mengenakan helm milik perusahaan.

Baca juga: Sedang Antar Paket, Kurir Ekspedisi Ditemukan Tewas di Perumahan Wilayah Kembangan

"Telah meninggal dunia rekan kami dari kurir SAP Express cabang kedoya tadi sore, infonya karena beliau kelelahan berkerja. Semoga husnul khotimah. Lokasi: Intercon Blok K Jakarta Barat," tulis pemilik akun Twitter @txtdrikurir pada Rabu (15/2/2023).

Presiden Direktur SAP Express Budiyanto Darmastono mengatakan, kurir yang diketahui bernama Yulan Susilo itu meninggal diduga akibat serangan jantung karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung.

Dia bilang, kurir tersebut sudah pernah diminta oleh dokter untuk memasang ring jantung tetapi tidak mau karena takut. Oleh karenanya, Yulan hanya menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat jantung.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen


"Sebelum jalan kirim barang, yang bersangkutan juga minum obat jantung. Saat di lokasi yang bersangkutan berhenti turun dari sepeda sambil memegang dada langsung pingsan hal ini diketahui oleh ibu-ibu yang melihat dari dekat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Pihak SAP Express mengetahui informasi ini dari laporan seorang warga yang menelepon ke kantor SAP Express Jakarta Barat karena melihat kurir masih mengenakan helm perusahaan dan kartu karyawan.

Setelah itu, perwakilan dari perusahaan langsung menjemput istri Yulan dan membawanya ke rumah sakit.

Baca juga: Mengenal Sniffing, Modus Penipuan File APK Berkedok Undangan Pernikahan, Tagihan BPJS, sampai Resi Kurir

Dia menjelaskan, saat ini proses pengurusan BPJS Yulan sedang berjalan. Pihaknya juga sudah memberikan uang santunan kepada keluarga karyawan yang meninggal ketika menjalankan tugasnya.

Mengingat dedikasi Yulan yang selama ini bekerja dengan baik dan tidak pernah ada masalah, perusahaan juga berupaya untuk membiayai sekolah kedua anak Yulan hingga ke jenjang SMA. Saat ini anak pertama Yulan masih mengenyam pendidikan SD dan anak kedua masih TK.

"Rencana (dibiayai sekolah) sampai SMA. Supaya lulus SMA bisa kerja nanti di SAP juga kalau (kedua anak Yulan) mau," tuturnya.

Baca juga: Waspadai Pembobolan M-banking, Simak 4 Tips Mengantisipasi Modus Penipuan Kurir Paket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com