KOMPAS.com - Para investor yang bermain dengan investasi saham, harus memiliki strategi saat melakukan transaksi jual beli saham.
Strategi ini perlu dilakukan agar risiko kerugian kecil dan keuntungan yang diperoleh investor makin besar.
Untuk diketahui, saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal pada suatu perusahaan, seseorang atau badan usaha akan mendapatkan dividen atas saham tersebut.
Lantas, bagaimana cara dan strategi jual beli saham yang disarankan?
Baca juga: Cara Beli Saham, Tips, dan Strateginya
Disadur dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), strategi dalam melakukan jual beli saham bisa memperhatikan waktu dan harga.
Untuk membeli saham, investor dapat memperhatikan waktu pembelian berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental mengacu pada pendekatan kondisi ekonomi, politik, dan tren perkembangan usaha yang ada, salah satunya dari laporan keuangan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya
Adapun analisis teknikal, dilakukan melalui pendekatan pergerakan saham pada suatu rentang waktu, termasuk harga dan fluktuasinya serta informasi mengenai titik tertinggi dan terendah dari suatu saham.
Perlu digarisbawahi, harga saat membeli saham tidak semata-mata murah, melainkan harga saham perusahaan yang pantas untuk dibeli.
Selain analisis, hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham meliputi profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equilty (ROE) atau laba investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, penualan, dan Earning per Share (EPS) Growth.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya
Lebih lanjut, tiga strategi yang dibutuhkan saat membeli saham antara lain:
Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya
Tidak hanya memahami cara dan strategi membeli saham, investor juga harus mengerti terkait cara menjual saham.
Saat akan melakukan penjualan saham, pastikan harga saham sedang naik. Ini disebut sebagai profit taking.
Sementara saat harga saham turun, Anda harus menetapkan cut loss. Cut loss adalah istilah yang dipakai saat investor menjual saham pada harga yang lebih rendah dibandingkan harga belinya sehingga mengalami kerugian (loss).