Resmi Melantai di BEI, Saham Pertamina Geothermal Langsung 'Longsor'

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (24/2/2023) hari ini.

Perusahaan dengan kode saham PGEO itu menawarkan 10,35 miliar saham atau setara 25 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga penawaran Rp 875 per saham.

Pada perdagangan perdananya, saham anak usaha Pertamina itu dibuka melesat ke posisi Rp 920 per saham.

Namun, setelah itu PGEO langsung berbalik arah, dan memasuki zona negatif pada awal perdagangan, bahkan mendekati level batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB).

Baca juga: Jelang IPO Pertamina Geothermal, Begini Penilaian dan Prospek Sahamnya

Melansir data RTI, hingga pukul 10.40 WIB saham PGEO terkoreksi 55 poin atau 6,29 persen ke Rp 815 per lembar saham.

Saham PGEO telah ditransaksikan sebanyak sekitar 34.163 kali, dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 430,04 juta lembar senliai Rp 358 miliar.

Asal tahu saja, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu telah melaksanakan penawran umum pada 20-22 Februari lalu dan memperoleh dana segar sekitar Rp 9,06 triliun.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy IPO, Begini Kata Analis

Direktur Utama Pertamina Geothermal Ahmad Yuniarto mengatakan, aksi pelepasan saham perdana atau IPO untuk mendukung rencana mengembangkan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 MW hingga 2027.

"Selain juga mendukung ambisi PGE untuk terus tumbuh mengembangkan seluruh value chain dari sumberdaya panas bumi Indonesia," ujar dia, dalam pelaksanaan IPO Pertamina Geothermal, Jumat.