JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memfasilitasi pembiayaan empat produksi film tanah air melalui Fintech Securities Crowdfunding (FinsCoin) sebagai alternatif pendanaan.
Fasilitasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf bersama Bizhare dan Adhya Group.
Pembiayaan yang akan diterima oleh empat film tersebut sebesar Rp 50 miliar. Secara rinci, sebesar Rp 40 miliar akan didanai oleh Adhya Group dan Rp 10 miliar akan didanai bersama-sama dengan masyarakat melalui aplikasi Bizhare.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, bangkitnya subsektor film tanah air diharapkan dapat berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.
Baca juga: Terbukti Serap 26.850 Tenaga Kerja Kreatif, Sandiaga Genjot Pertumbuhan Film Lewat Festival
Ia mencatat, subsektor film, animasi, dan video sendiri di tahun 2021 menyumbang Rp 2,69 triliun pada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia.
"Besar harapan dari program ini bisa menciptakan ekosistem perfilman yang lebih baik dan tentunya membawa ekonomi kreatif kita yang sekarang nomor tiga dunia," ujar dia dalam siaran pers, dikutip Senin (27/2/2023).
Baca juga: Sandiaga: Pertama Kali dalam Sejarah, Film Indonesia Lebih Banyak Ditonton daripada Film Barat
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menambahkan, skema pendanaan ini adalah satu terobosan yang baik. Pendanaan yang selama ini menjadi isu dalam industri film, bisa dituntaskan.
“Dengan keterlibatan aktif dari masyarakat maka secara otomatis mereka juga turut serta mempromosikan filmnya sejak awal. Ke depannya kita dorong lebih banyak lagi film yang bisa didanai melalui crowdfunding dan terbuka juga untuk IP Financing lainnya seperti musik dan event," kata dia.