Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Rumah Madu Wilbi, Bisnis yang Bantu Lestarikan Madu Daerah

Kompas.com - 28/02/2023, 20:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Sumber dalam membuka bisnis bisa kita dapatkan dari mana saja. Bahkan, pemanfaatan sumber dayanya pun dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Hal inilah yang lantas dilakukan Lenny Listyarini, selaku pemilik Rumah Madu Wilbi.

Melalui siniar CUAN bertajuk “Cerita Bisnis: Rumah Madu Wilbi” dengan tautan akses dik.si/CUANWilbi, perempuan ini pun mengaku inspirasi memulai bisnisnya karena ingin membantu para petani madu hutan yang kurang bisa memasarkan dalam jumlah besar.

Inspirasi Bisnis dari Lingkungan Sekitar

Hal ini sudah terjadi sejak tahun 2000-an di Riau. Melihat kekhawatiran itu, Lenny pun berinisiatif mengedukasi mereka, “Makanya kelompok-kelompok tani yang kami bina awal itu meminta kami untuk memasarkan.”

Setelah itu, pada 2016, Lenny mendirikan Rumah Madu Wilbi yang penamaannya terinspirasi dari sosok lebah hutan. Lebah dengan nama ilmiah apis dorsata ini merupakan endemik asli Riau.

Kemudian, ia pun berusaha menyesuaikan penyebutan lebah liar dalam bahasa Inggris wild bee ke bahasa Indonesia menjadi ‘wilbi’.

Dalam produksinya, ada dua jenis lebah yang digunakan, yaitu lebah hutan dan ternak. Namun, karena kini lebah hutan memiliki beberapa kesulitan untuk mendapatkannya, akhirnya bisnis ini juga merambah ke lebah ternak.

Baca juga: Investasi Menggunakan Robot Trading, Apakah Aman?

Untuk mendapatkan, Lenny bermitra dengan para petani madu ternak kelulut atau melivera. Ia mengaku madu dari lebah ternak lebih murah setengah dari lebah hutan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun salah satu paling utama faktor lingkungan.

Lenny menjelaskan, “Kalau madu hutan yang sekarang karena ada alih fungsi lahan dari perusahaan-perusahaan ada banyak pohon yang ditebang akhirnya lebah dorsata berkurang populasinya.”

Lebah dorsata adalah jenis lebah organik yang bersarang jauh di tengah hutan. Pendek kata, sarang mereka jauh dari polutan sehingga menghasilkan kualitas madu yang lebih alami. Hal inilah yang membuat harganya cukup tinggi.

Kini, lebah hutan hanya berjumlah sepertiga dari populasinya sehingga per bulan hanya bisa mendapat dua puluh ton.

Namun, hal ini tak menghalanginya memproduksi madu berkualitas karena lebah ternak pun dibudidayakan di sekitar hutan. Lebah-lebah ternak ini bahkan bisa menghasilkan ratusan ton.

Proses Pembuatan SNI Produk Madu

Produk-produk madunya pun kini sudah mendapat sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) setelah dipilih dari nominasi UKM berpotensi. Lenny mengatakan prosesnya cukup panjang. Berkat bantuan dan fasilitas Dinas Industri Perdagangan Riau, ia tak perlu merogoh kocek sepeser pun.

Ia mengaku prosesnya berlangsung selama satu tahun dan ada beberapa hal dalam proses produksi yang harus dipenuhi. Lenny menyebutkan, “Ada beberapa fasilitas yang harus dipenuhi, secara higienitas, diambil dari apa, gimana agar pengambilannya dari hutan ke gudang madu wilbi tetap bersih.”

Dari Madu hingga Berbuah Produk Baru

Selain berbisnis, ada beberapa perubahan yang telah Lenny bawa. Ia bahkan kini turut melestarikan lebah-lebah asli Riau dengan memperbaiki sistem pemanenannya di tingkat petani. Ia mengubah sistem konvensional menjadi pemanenan berwawasan lestari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com