Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Program Penjaminan Polis, LPS: Kalau Ada Perusahaan Asuransi Jatuh, Uang Nasabah Aman

Kompas.com - 01/03/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tengah menyiapkan program penjaminan polis asuransi. Ini sebagaimana amanat dari Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemberlakuan penyelenggaraan program penjaminan polis asuransi baru terlaksana terhitung 5 tahun sejak UU PPSK diundangkan. Namun, pihaknya sudah mulai bersiap, sehingga pelaksanaan program itu bisa terlaksana lebih cepat.

"Kami sudah mempersiapkan struktur organisasi di LPS, sehingga ada kemungkinan itu bisa dijalankan dengan cepat. Kita menargetkan itu kalau bisa 3 tahun sudah kita implementasikan," tutur dia, dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/1/2023).

Baca juga: LPS Kembali Kerek Suku Bunga Penjaminan jadi 4,25 Persen

Lebih lanjut Purbaya bilang, dengan adanya program penjaminan polis asuransi, pemegang polis dapat lebih tenang untuk menaruh uangnya di perusahaan asuransi. Sebab, uang nasabah akan dijamin nantinya.

"Sehingga kalau ada masalah seperti masa lalu, perusahaan jatuh atau pengurusnya enggak bener, nasabah pada hilang, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," katanya.

Dengan ditugaskannya LPS untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan program penjaminan polis, Purbaya berharap, kasus-kasus gagal bayar perusahaan asuransi tidak lagi merugikan pemegang polis.

Baca juga: Usai Terbit UU PPSK, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis Asuransi

"Nanti kalau sudah ada LPS, kalau ada perusahaan asuransi yang jatuh, uang nasabah akan aman," ujarnya.

Seiring dengan diterapkannya penjaminan polis asuransi, maka premi yang dibayarkan oleh nasabah berpotensi meningkat. Biaya ini terkait jaminan yang akan dilaksanakan oleh LPS.

Meskipun demikian, Purbaya bilang, besaran kenaikan premi tidak akan memberatkan nasabah. Ia belum mendetail berapa besaran kenaikan premi nantinya.

"Pasti ada premi. Tentunya premi tidak akan memberatkan nasabah," ucapnya.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat Jelang Rilis Data Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com