Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Pamer Moge, Sri Mulyani: Kalau Mau Rileks, Jalan Kaki sama Saya Muter Senayan

Kompas.com - 01/03/2023, 13:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengultimatus jajaran anak buahnya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar hidup sederhana dan jadi contoh baik untuk publik.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyindir pejabat eselon di instansinya yang hobi memamerkan aktivitas konvoi dengan motor gede alias moge.

Soal alasan menunggangi moge untuk hiburan semata, menurutnya, juga kurang bisa diterima secara etika sebagai ASN. Jika ingin sedikit relaksasi, anak buahnya bisa mencontohnya dengan aktivitas olahraga di kawasan Senayan.

"Kalau ada yang mau rileks, yaudahlah rileksnya sekarang enggak usah naik motor gede, jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan. Itu sehat," ucap Sri Mulyani dalam sebuah acara diskusi Economic Outlook 2023 dikutip dari Kompas TV, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Setelah Ditjen Pajak, Giliran Pejabat Bea Cukai Disorot Pamer Harta

Sebagai informasi saja, Sri Mulyani merupakan salah satu anggota kabinet yang cukup sering melakukan olahraga di Senayan di sela-sela tugasnya mengurus keuangan negara. Selain menyehatkan, hal itu dilakukannya untuk menyegarkan pikiran. 

Sri Mulyani bilang, PNS Kemenkeu seharusnya merasakan kepekaan jika pamer kemewahan bisa menyakiti perasaan wajib pajak di era media booming sosial seperti sekarang, terlebih mereka digaji tinggi dari pajak rakyat.

"Kalau Anda kelihatan mewah itu bukannya itu kelihatan keren, tapi malah rakyat marah, dan membuat anda dalam keadaan posisi defensive," lanjutnya.

Bubarkan klub moge DJP

Sebelumnya, Sri Mulyani sudah memerintahkan langsung pembubaran klub motor Belasting Rijder, komunitas yang menjadi wadah perkumpulan penyuka motor gede para pegawai DJP.

Baca juga: Intip Gaji Kepala Bea Cukai Jogja yang Pamer Kekayaan di Medsos

Sri Mulyani mengaku terus memantau situasi pasca-terkuaknya fenomena gaya hidup mewah pegawai pajak. Jika terus dibiarkan, maka bisa menggerus kepercayaan publik pada institusi DJP.

"Beberapa hari ini beredar di berbagai media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai motor gede (moge) bersama klub Belasting Rijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar," tulis Sri Mulyani di akun Instagramnya.

Melihat fenomena klub motor dengan unggahan tunggangan mewah sebagaimana diperlihatkan Dirjen Pajak Suryo Utomo, Sri Mulyani meminta anak buahnya menjelaskan soal asal muasal kekayaannya kepada publik.

"Menyikapi pemberitaan tersebut, saya menyampaikan instruksi kepada Dirjen Pajak sebagai berikut. Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Intip Gaji Jumbo Pejabat Ditjen Pajak yang Mencapai Ratusan Juta

Bahkan selain meminta Dirjen Pajak melakukan klarifikasi ke publik, Sri Mulyani juga menginstruksikan klub motor Belasting Rijder dibubarkan karena terindikasi menjadi cerminan gaya hidup berlebihan beberapa pegawai pajak.

"Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," tegas Sri Mulyani.

Mantan akademisi FE UI ini menyebut, meski moge maupun aset lainnya didapatkan dengan cara yang halal sekalipun, sebagai PNS DJP, sebaiknya hal-hal berbau mewah tersebut tak dipertontonkan ke masyarakat yang jadi pembayar pajak.

"Bahkan apabila moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi, mengendarai dan memamerkan moge bagi pejabat/pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik," ungkap Sri Mulyani.

Baca juga: UMK atau UMR Solo Raya: Surakarta, Sragen, Karanganyar, dan Lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com