Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JP Morgan Prediksi IHSG Tembus 7.500 hingga Akhir 2023, Sektor Konsumer dan Perbankan Jadi Andalan

Kompas.com - 01/03/2023, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan jasa keuangan global, JP Morgan memproyeksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat tumbuh ke level 7.500 hingga akhir 2023. Target itu dipatok dengan memperhitungkan potensi pertumbuhan pendapatan perusahaan tercatat atau emiten.

Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo mengatakan, pasar saham Indonesia masih menjadi opsi utama pasar saham di kawasan Asia-Pasifik. Oleh karenanya, JP Morgan mempertahankan peringkat overweight untuk pasar saham Indonesia.

"Kita memprediksi IHSG akan menyentuh level 7.500 akhir tahun 2023. Pandangan kita masih positif," ujar dia, di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Mirae Asset Proyeksi IHSG Tembus 7.880 pada 2023, Sektor-sektor Saham Ini Jadi Pilihan

Lebih lanjut Ia menjelaskan, target itu dipasang dengan memperhitungkan price to earnings ratio IHSG di level 14 kali. Pada saat bersamaan, earning growth emiten diproyeksi naik 5 persen.

Adapun pertumbuhan pendapatan itu tidak akan terjadi pada semua sektor. Emiten sektor energi diyakini tidak lagi mencatatkan kenaikan kinerja keuangan yang signifikan seperti tahun lalu.

Bahkan, JP Morgan memprediksi, pada tahun ini emiten sektor energi atau komoditas mengalami kontraksi pertumbuhan laba bersih. Pasalnya, harga-harga komoditas mulai mengalami normalisasi.

"Sektor komoditas, sektor energi, yang tahun lalu pertumbuhan labanya double atau triple, tahun ini pasti pertumbuhan labanya negatif. Kenapa? karena harga batu bara udah turun, harga kelapa sawit udah turun," tutur Henry.

Baca juga: IHSG Februari Diprediksi Bisa Sentuh Level 7.000

Sektor konsumer dan perbankan

Menurutnya, pada tahun ini sektor konsumer justru berpotensi mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Ini tidak terlepas dari penurunan harga komoditas yang menjadi salah satu komponen utama biaya produksi sektor konsumsi.

"(Sektor konsumer) bisa melihat pertumbuhan earnings naik cukup kencang," katanya.

Selain itu, sektor perbankan juga diyakini masih melanjutkan tren pertumbuhan positif pada tahun ini. Tingginya potensi pertumbuhan kredit perbankan menjadi alasan utama JP Morgan menjagokan saham sektor perbankan.

Henry bilang, kredit sektor perbankan berpotensi tumbuh hingga 10 persen pada 2023. Ini didukung dengan tingkat likuditas perbankan yang terjaga.

"Kalau kita lihat komposisi market kita IHSG, hampir 50 persen sektor perbankan, jadi selama sektor perbankan masih baik, apalagi sektor konsumer juga baik, yaitu sektor kedua terbesar, saya rasa prospek IHSG masih cukup baik," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com