TBBM Plumpang Pegang Peran Penting Suplai BBM Nasional Sejak 1974

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang merupakan salah satu fasilitas hilir minyak dan gas bumi yang penting. Pasalnya, sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia disuplai dari TBBM Plumpang milik PT Pertamina (Persero) tersebut.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, saat ini total kapasitas tangki penyimpanan BBM di Depo Pertamina Plumpang sebesar 324.535 Kilo Liter (KL), dengan suplai utama dari Terminal BBM Balongan melalui pipa penyalur sepanjang 210 kilometer.

Selain itu, TBBM Plumpang juga mendapatkan suplai BBM dari sumber lain melalui kapal laut. Sepanjang bulan Februari 2023, total penerimaan BBM yang disuplai ke TBBM Plumpang dan Tanjung Priok adalah sebesar 491.485 KL.

Baca juga: Menteri ATR/BPN Identifikasi Kepemilikan Lahan di Depo Pertamina Plumpang

“TBBM Plumpang mulai beroperasi pada tahun 1974, di atas lahan seluas 48.352 hektare, dengan kapasitas tangki sebesar 60.000 KL. Di tahun 1978, kapasitas dinaikkan menjadi 80.000 KL, dan meningkat menjadi 200.000 KL pada 1987. Angka ini bertambah hingga kapasitas penyimpanan BBM di TBBM Plumpang saat ini mencapai 324.535 KL,” kata Agung dalam siaran pers, Rabu (8/3/2023).

Agung mengatakan, sebelum kejadian kebakaran di area TBBM Plumpang pada Jumat (3/3/2023), penyaluran BBM rata-rata dari Depo Plumpang dalam satu bulan terakhir sebesar 17.799 KL per hari, yang terdiri dari Biosolar, Pertamax, Pertalite, Pertamina Dex, Pertamax Turbo, dan Dexlite.

Zona penyangga di sekitar TBBM Plumpang, atau buffer zone juga telah ditetapkan. Hingga tahun 1987 buffer zone TBBM Plumpang masih sangat aman, dengan lahan kosong yang luas di sekitarnya.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Relokasi TBBM Plumpang ke Lahan Pelindo

“Namun seiring berjalannya waktu dan hingga saat ini, area sekitar TBBM Plumpang menjadi padat penduduk,” lanjut dia.

Menyikapi terjadinya kejadian kebakaran di area Depo Pertamina Plumpang, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) sudah menurunkan tim dan untuk mulai melakukan investigasi ke lokasi kebakaran. Kementerian ESDM juga meminta Pertamina untuk melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki.

Adapun stok BBM pasca insiden kebakaran di TBBM Plumpang dinilai masih aman. Operasi penyaluran BBM untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan tetap dilayani melalui Depot Plumpang.

Sebagai antisipasi, penyaluran juga sudah di back up dari TBBM terminal terdekat yaitu TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung. Pasokan BBM ke TBBM Plumpang juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Plumpang.

Baca juga: Erick Thohir Tetapkan Zona Aman di TBBM Plumpang 50 Meter dari Pagar