Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim: Kalau Lo Nyari Orang Lalu Dapat Bonus, Itu Skema Ponzi, Tinggalkan!

Kompas.com - 08/03/2023, 20:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.

Kasubdit V Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Ma'mun mengatakan, banyaknya jenis investasi dibarengi dengan bermunculannya investasi ilegal alias investasi bodong. Salah satunya adalah investasi yang menggunakan skema ponzi.

Ma'mun meminta masyarakat untuk tidak ikut di instrumen investasi yang menggunakan skema ponzi.

"Pokoknya prinsipnya kalau get member get bonus itu sudah ponzi. Enggak usah ikut. Enggak usah ditanya lagi legalistasnya. Kalau lo nyari orang, dapat, lalu dapat bonus dari orang yang lo dapat, itu ponzi. Tinggalkan," ujarnya dalam diskusi Pembukaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi Tahun 2023, dikutip Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Apa Itu Skema Ponzi, Cara Kerja, dan Contoh Kasusnya

Dia bilang, biasanya investasi yang menggunakan skema ponzi ditawarkan oleh orang-orang terdekat atas dasar kepercayaan.

Selain itu korban yang biasanya terkena penipuan investasi ilegal adalah masyarakat menegah ke bawah lantaran lebih membutuhkan uang. "Misalnya, tukang pijit, tukang sayur, pedagang mie ayam," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengungkap modus penipuan perdagangan berjangka komoditi alias pialang berjangka ilegal yang paling sering ditemukan.

Dia menyebutkan salah satu modusnya adalah iming-iming keuntungan 10 persen per bulan.

"Yang digaungkan selalu untung 10 persen per bulan. Nah investasi di mana pun tidak ada yang untungnya. Tetapi, ini ingin kita sampaikan kepada masyarakat kalau ingin investasi coba pelajari dulu, dan dalam investasi selalu melekat dengan resiko," ujar Didid.

Menurut dia, jika sebuah investasi berisiko tinggi maka kemungkinan rugi juga tinggi. Namun dia menyayangkan banyak masyarakat yang tidak berfikir jauh lantaran tergiur nilai keuntungannya.

"Dari sisi masyarakat, kita ingin sampaikan ada resiko-resiko dalam perdagangan berjangka ini, di sisi lain, kami juga mengajak para pelaku usaha ini untuk lebih fair lagi. Dalam mencari customer baru harus menyampaikan risiko- risiko yang melekat," ungkap dia.

Baca juga: Ramai Warganet Keluhkan Tamasia, Kenali Lagi Ciri-ciri Investasi Bodong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com