Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jelang Ramadhan, Kementan Dorong Produksi Pangan dan Harga Gabah di Sumsel Tidak Turun

Kompas.com - 09/03/2023, 18:13 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap harga gabah tidak turun pada masa panen seperti saat ini karena akan menyebabkan kerugian bagi petani.

"Kita harus bersama-sama menjaga ketersediaan pangan. Namun, jangan sampai melupakan kesejahteraan para petani dengan menjaga harga gabah agar tidak turun," kata SYL, Kamis (9/3/2023).

Salah satu yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) adalah mendorong peningkatan produksi pangan di Sumatera Selatan (Sumsel) menjelang Ramadhan.

Beberapa hari terakhir, petani di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Banyuasin melakukan panen padi serentak.

SYL berharap, harga komoditi pertanian tidak jatuh pada masa panen raya. Oleh karenanya, Kementan mempunyai solusi melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) dengan menggandeng lembaga keuangan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: Puncak Panen Raya Usai, Mentan SYL Canangkan Percepatan Penanaman Padi

“Melalu Kostraling ini, diharapkan hasil dari petani tidak dimainkan para tengkulak, tetapi dibeli langsung oleh mitra atau tempat penggilingan sebagai penjamin petani,” jelasnya dalam siaran pers.

Dia menjelaskan, upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, tetapi juga meningkatkan penanganan setelah masa panen raya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membantu proses pengeringan gabah (dryer) dan rice milling unit (RMU) atau penggilingan gabah.

Dengan bantuan itu, beras yang dihasilkan petani akan berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.

Khusus di OKU Timur, terdapat layanan RMU dengan produksi 7 ton per hari lokal dan 100 ton per hari non lokal. Lokasi RMU di sekitar 1 kilometer (km) dari lokasi panen lokal dan 100 km non lokal.

Baca juga: Mentan SYL: Kami Sepakat Tidak Main-main dengan Alih Fungsi Lahan Pertanian

Selain itu, lanjut Mentan SYL, pihaknya juga akan mengawal pertanaman dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sehingga produksi akan dapat maksimal.

Dengan beberapa upaya tersebut, kata dia, pemerintah secara bertahap meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan begitu, sektor pertanian akan semakin terdepan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak hanya budidaya yang didorong, tetapi pascapanennya. Salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan berkualitas dan harganya tidak di luar harga pembelian pemerintah (HPP)," katanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, pihaknya terus mendorong petani untuk memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) dalam proses memanen dan menanam.

"Dengan menggunakan alsintan, proses menanam atau memanen bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja. Namun hasilnya tetap maksimal dan lebih cepat," jelasnya.

Baca juga: Mentan SYL Dorong RPNN Optimalkan Penyerapan KUR Pertanian

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com