Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Setor Dividen Rp 23 Triliun ke Negara

Kompas.com - 13/03/2023, 16:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan menyetorkan Rp 23 triliun sebagai dividen untuk negara. Nilai dividen tersebut merupakan 85 persen dari perolehan laba bersih BRI sepanjang 2022, sebesar Rp 51,4 triliun.

“Dari total dividen, yang dibagikan sejumlah Rp 43 triliun, negara akan kebagian Rp 23 triliun,” kata Sunarso dalam Rapat Umum Pemegang Sahm (RUPS) pada Senin (13/3/2023) secara virtual.

Sunarso mengatakan, sisanya sebesar Rp 20 triliun akan diberikan kepada para pemegang saham publik dalam bentuk dividen.

Dia menyebut, pembagian dividen merupakan upaya BRI untuk memberikan kontribusi pada negara dan para pemegang saham, atas raihan laba bersih sebesar Rp 51,4 triliun sepanjang 2022. Adapun dividen per lembar saham Rp 288.

Baca juga: BRI Salurkan KUR ke Sektor Kelautan dan Perikanan Rp 7,2 Triliun di 2022

Sunarso mengatakan, dari dividen sebesar Rp 43,5 triliun tersebut, sudah dibagikan dalam bentuk dividen interim sebesar Rp 8,6 triliun tahun lalu. Maka sisanya yang akan dibayarkan tinggal Rp 34,9 triliun.

“Hal ini merupakan bukti nyata bahwa BRI kalau untung, meskipun untungnya besar, jangan hanya cuma nyari untung saja, tapi kami kembalikan juga kepada rakyat, dan juga dalam bentuk dividen kepada pemerintah,” lanjut Sunarso.

Baca juga: Bos BRI: Kredit Mikro Bunga 0 Persen Tak Rugikan Bank, Sumber Dana Nanti Kami Carikan

Adapun sisa laba bersih BRI sebesar 15 persen atau Rp 7,7 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Saldo laba ditahan ini nantinya diharapkan akan mendukung struktur modal BRI yang kuat dan likuiditas yang cukup.

“Sisa laba dengan dibaginya dividen atau 15 persen, sebesar Rp 7,7 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan. Dengan dividen pay out ratio mencapai 85 persen, perseroan memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup dalam rangka ekspansi bisnis,” lanjutnya.

“Juga untuk antisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank pada masa mendatang,” tambahnya.

Dengan ratio pembayaran dividen 85 persen, untuk laba tahun buku 2022, serta total shareholder yang optimal di tahun kedepannya, Sunarso mengatakan BRI bisa mempertahankan ratio kecukupan modal tetap terjaga, dikisaran 20 persen.

“Saya tegaskan, 2,3, hingga 4 tahun kedepan BRI akant etap tumbuh secara agresif karena memiliki kecukupan modal serta kecukupan likuiditas serta sumber pendapatan baru yang jelas,” tambah dia.

Baca juga: Beda dengan Tahun Lalu, Simak Syarat Pengajuan KUR BRI 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com