Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampu Tekan Beban Utang, SIG Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2022

Kompas.com - 13/03/2023, 18:35 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2022 (FY 2022), dengan pendapatan tercatat sebesar Rp 36,4 triliun. Sementara beban pokok pendapatan, tercatat sebesar Rp 25,7 triliun.

Selain itu, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat sebesar Rp 7,9 triliun, laba tahun berjalan senilai Rp 2,5 triliun, serta laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 2,4 triliun.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, SIG mampu mencatatkan kinerja positif pada 2022 di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi.

Hal tersebut terlihat dari peningkatan laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 15,5 persen menjadi Rp 2,4 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,05 triliun.

"SIG menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam menjalankan bisnis, untuk dapat terus mempertahankan kinerja positif di tengah kondisi pasar yang semakin menantang dan peningkatan biaya energi," ujar Vita, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/3/2023).

"Sejumlah inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik," ucap Vita.

Baca juga: Semen Gresik Dukung Gerakan Belanja Produk UMKM Jawa Tengah

Tekan beban utang

Direktur Keuangan & Manajemen Resiko SIG, Andriano Hosny Panangian menambahkan, capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga Domestic Market Obligation (DMO), serta optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok terkendali di level 2,9 persen dan beban usaha turun hingga 5,9 persen.

Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21 persen melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi sustainability linked financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah, dan juga telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.

“Pada akhir tahun 2022, perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien," kata Andriano.

"Secara bersamaan, pengelolaan piutang berjatuh tempo panjang dijalankan dengan lebih baik, sehingga memberikan dampak cash recovery dan pemulihan kerugian kredit. Inisiatif-inisiatif tersebut membantu perusahaan memperkuat fundamental, untuk peningkatan profitabilitas ke depan," tutur Andriano.

Baca juga: UMKM Asal Gresik Binaan SIG Raih Omzet Rp150 Juta Saat Bazar BUMN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com