Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina Ungkap Titik Awal Kebakaran Depo Plumpang: Bukan dari Tangki

Kompas.com - 14/03/2023, 21:30 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan insiden kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam bukan berasal dari tangki BBM. Menurut Nicke, titik kebakaran berawal dari pipa inlet. 

"Insiden itu ada di mana? itu kalau kita di pojok atas kanan, pas di belokan, di situ. Jadi, bukan di tangkinya tetapi di pipanya. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itulah yang terjadi kebakaran," ucap Nicke dilansir dari Antara, Selasa (14/3).

Dia menyampaikan bahwa tangki-tangki dan seluruh instalasi fasilitas yang ada di TBBM Plumpang itu masih aman, tidak terbakar. "Yang terbakar adalah pipa yang inlet saja," kata Nicke.

Baca juga: Kuota Mudik Gratis BUMN Sebanyak 65.603 Peserta, Catat Tanggalnya

Nicke menjelaskan api yang membakar pipa tersebut dapat dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah kejadian dan berikutnya proses pendinginan.

"Itu pun berhasil kami padamkan dalam waktu 1 jam setelah itu didinginkan sehingga setelah 3 jam dinyatakan aman sehingga pada saat itu setelah kejadian pukul 04.00 sudah diaktifkan digunakan kembali tetapi pipanya kami off-kan tidak digunakan," tutur Nicke.

Adapun, kata dia, suplai BBM selanjutnya menggunakan pipa yang berasal dari laut untuk menjamin suplai BBM tetap aman kepada masyarakat.

"Kami waktu itu menjalankan komitmen dan kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami jamin suplai karena ini tadi tangki-tangkinya semuanya aman, kami langsung on-kan pengiriman yg dari laut," ungkap Nicke.

Baca juga: Rehabilitasi Kerusakan di Ranca upas Akibat Event Motor Trail, Perhutani Tanam 5.000 Bibit

Ia juga menyampaikan sampai saat ini, proses investigasi penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih dilakukan oleh tim Pertamina dan pihak-pihak terkait lainnya.

"Adapun penyebab kebakaran ini masih dilakukan investigasi yang terdiri dari aparat penegak hukum, kemudian dari Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga tim dari Pertamina. Hasil investigasi belum selesai, belum keluar, tentu nanti kalau sudah ada bisa kami sampaikan dalam forum yang lain," ujar Nicke.

Dalam kesempatan itu, Nicke secara pribadi dan seluruh jajaran Pertamina meminta maaf atas insiden kebakaran tersebut.

"Saya pribadi dan seluruh jajaran Pertamina ingin mengucapkan permohonan maaf, rasa prihatin, dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden ini dan kami berusaha memberikan seluruh upaya terbaik untuk melakukan penanggulangan dari insiden yang tidak sama-sama kita inginkan ini," ucap dia.

Baca juga: Syarat dan Cara Ajukan KUR BRI 2023

Perlu dibangun buffer zone

Nicke Widyawati juga menegaskan, tidak bisa menutup Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Lantaran, penutupan justru berisiko menggangu pasokan bahan bakar minyak (BBM) secara nasional.

Ia menjelaskan, Depo Pertamina Plumpang menyuplai stok BBM di 19 kabupaten/kota. Peranannya sangat penting sebab menyimpan 15 persen stok BBM nasional.

"(Depo Plumpang) ini merupakan bagian dari satu value chain (rantai pasok), jadi kalau tiba-tiba kita off-kan, maka value chain tadi akan terputus, sehingga akan menganggu distribusi," ujar Nicke.

Ia merinci, Depo Pertamina Plumpang menyuplai BBM ke 790 SPBU, baik umum, nelayan, maupun pertashop. Selain itu menyuplai bahan bakar ke 304 pelanggannya yang berupa industri.

Baca juga: Pertamina Gelontorkan Rp 1,7 Miliar untuk Bantuan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Hal itu menunjukkan Depo Pertamina Plumpang menjadi rantai pasok yang penting dalam distribusi BBM nasional. Ini tercermin pula dari kegiatan pengisian BBM ke mobil tanki yang mencapai 1.000 kali per hari di depo tersebut.

"Jadi satu mobil tangki itu bisa 3-4 kali bolak-balik di filling station di terminal BBM Plumpang," imbuh dia,

Oleh sebab itu, agar dapat beroperasi dengan aman, perlu dibangun buffer zone atau wilayah penyangga yang membuat jarak cukup jauh antara depo dengan pemukiman warga. Nicke bilang, saat ini rencana pembangunan buffer zone sedang berproses.

"Maka agar semua aman, termasuk masyarakan sekitar aman, dan operasional dan suplai BBM aman, maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgent (penting) di lakukan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com