Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Korban Tewas akibat Kebakaran Depo Plumpang Jadi 25 Orang

Kompas.com - 16/03/2023, 13:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mencatat korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang jadi 25 orang berdasarkan data per 16 Maret 2023 pukul 07.00 WIB. Jumlah itu bertambah dari data 14 Maret 2023 yang sebanyak 23 korban meninggal dunia.

"Kami berduka yang meninggal dunia ada 25 jiwa, jadi yang sudah dirawat juga ada yang akhirnya tidak tertolong," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2023).

Sementara untuk korban yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit, saat ini ada sebanyak 21 orang. Kemudian ada sebanyak 25 orang yang sudah keluar dari rumah sakit.

Baca juga: Bos Pertamina Ungkap Awal Mula Lahan Depo Plumpang Dikuasai Warga

Nicke bilang, seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit ditanggung oleh Pertamina, termasuk pula seluruh biaya rawat jalan bagi korban yang sudah keluar dari rumah sakit.

"Seluruh pengobatan, biayanya di-cover oleh Pertamina. Jadi walaupun sudah keluar dari rumah sakit, berobat jalannya pun itu kami cover juga sampai dinyatakan sembuh," ungkap dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk korban meninggal dunia, Pertamina memberikan bantuan biaya pemakaman dan uang kerohiman atau santunan duka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, diberi fasilitas ambulan untuk penagantaran jenazah.

"Korban yang meninggal dunia, ini langsung kami monitor dan kelola dengan juga memberikan bantuan untuk pemakaman dan bantuan untuk uang kerohiman," ucapnya.

Baca juga: Bangun Buffer Zone Depo Plumpang, Kementerian BUMN Minta Pemprov DKI Relokasi Warga


Nicke menuturkan, secara total ada 220 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebarakan pipa di Depo Plumpang. Terdiri dari 154 KK di RW 01 dan 66 KK di RW 09.

Para korban tersebut diberikan bantuan kontrak hunian sementara per KK, termasuk biaya pengganti barang-barang yang terbakar. Selain itu, per KK diberikan bantuan biaya kebutuhan sehari-hari.

Pemberian biaya bantuan pun dilakukan dengan sistem transfer langsung kepada korban. Menurutnya, saat ini pemberian bantuan masih berproses. Sebanyak 29 KK sudah menerima bantuan, 125 KK akan menerima bantuan, dan sisanya masih ada yang dalam proses pembuatan rekening per 14 Maret 2023.

"Jadi kami transfer uangnya ke masyarakat, baik itu untuk uang sewa tiga bulan dan juga kebutuhan untuk membeli peralatan. Ini kami sudah lakukan dan ada yang sebagian masih dalam proses," pungkas Nicke.

Baca juga: Cerita Dirut Pertamina soal Depo Plumpang, Dulu Dibeli Tahun 1971, Kini Dikepung Permukiman Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com