Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Ungkap Alasan Perusahaan AS Hengkang dari Proyek Gasifikasi di RI

Kompas.com - 17/03/2023, 18:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan alasan hengkangnya perusahaan perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals, Inc dari proyek gasifikasi atau hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).

Menurutnya, Air Products mundur dari proyek gasifikasi batu bara karena memilih untuk berinvestasi di AS. Ia bilang, investasi energi di AS memang saat ini lebih menarik karena adanya insentif dari pemerintah di sana.

"Air Products kemarin karena dia itu merasa di Amerika lebih menarik bisnisnya, dia ke sana," ujar Arifin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (17/3/2023). 

Baca juga: Air Products Hengkang, PTBA: Proyek Gasifikasi Tetap Lanjut

Ia menuturkan, pemerintah AS memberikan insentif yang menarik terkait proyek energi baru terbarukan (EBT). Seperti energi hidrogen yang saat ini penggunaannya sedang didorong pemerintah AS.

Adapun AS telah menerbitkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022 (Inflation Reduction Act/IRA), yang salah satunya mengatur pemberian insentif untuk investasi energi bersih di dalam negeri.

"Pokoknya (insentif) lebih dari yang lain lah, kan ada inflation reduction act itu yang menyebabkan investor banyak lari ke sana," kata dia.

Meski begitu, Arifin memastikan, proyek gasifikasi batu bara menjadi DME akan tetap berjalan. Adapun DME sendiri merupakan salah satu jenis alternatif bahan bakar pengganti LPG.

Baca juga: Kementerian ESDM Targetkan Gasifikasi Batu Bara ke DME Beroperasi pada 2027

"DME tetap harus jalan dong, entah (proyek) DME yang mana, pokoknya harus jalan," ucapnya.

Sebagai informasi, Air Products memutuskan tidak melanjutkan dua proyek hilirisasi batu bara di Indonesia.

Pertama, Air Products keluar dari proyek kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero) terkait gasifikasi batu bara menjadi DME.

Serta kedua, Air Products keluar dari proyek gasifikasi batu bara menjadi etanol dengan perusahaan Bakrie Grup, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.

Baca juga: 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik di Daerah Dikebut Pengerjaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com