Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Utang Pemerintah Bisa Membengkak, Ini Sebabnya

Kompas.com - 20/03/2023, 05:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mesti waspada dengan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebab jika nilai tukar rupiah loyo, maka berpotensi membuat utang dan bunga utang valuta asing (valas) membengkak.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, dalam kondisi perekonomian global yang tidak pasti bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah. Imbasnya bisa mempengaruhi utang pemerintah yang terus meningkat.

“Seperti yang kita tahu bahwa dengan kondisi ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan sekarang ada potensi sektor keuangan akan juga ikut memberikan tambahan faktor untuk ketidakpastian perekonomian global. Maka ada peluang nilai tukar akan bergerak lebih agresif ataupun lebih fluktuatif dibandingkan periode sebelumnya,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Jawab Kritik Utang Pemerintah Bengkak Rp 7.734 Triliun

Dengan nilai tukar rupiah yang berpotensi bergerak lebih agresif, tentunya akan mempengaruhi perkembangan dari utang pemerintah terutama dalam bentuk valas.

Dia mencontohkan, ketika rupiah mengalami pelemahan, maka akan berpotensi menambah jumlah utang pemerintah dalam bentuk valas.

Selain itu, kondisi ketidakpastian global juga bisa berpotensi meningkatkan imbal hasil yang ditawarkan dari penerbitan utang. Hal ini karena, umumnya surat utang akan mengalami penurunan harga, maka untuk mengkompensasi penurunan harga akibat ketidakpastian tersebut imbal hasil biasanya akan ditingkatkan.

“Hal ini tentu perlu menjadi perhatian terutama untuk dicocokkan dengan strategi jangka pendek hingga panjang pemerintah dalam pembiayaan fiskal,” jelasnya.

Baca juga: Amankah Posisi Utang Pemerintah RI?

Selain itu, depresiasi nilai tukar rupiah juga akan menyebabkan, bunga utang berpotensi menjadi lebih tinggi.

Dalam jangka menengah sampai panjang, ruang belanja pembayaran bunga utang pada APBN juga berpotensi akan menjadi lebih besar.

“Hal-hal seperti inilah yang kemudian saya pikir perlu diperhatikan bentuk mitigasinya seperti apa nantinya,” kata Yusuf. (Siti Masitoh)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Beban Utang Pemerintah Berpotensi Bengkak, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com