Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOTO Catat Rugi Bersih Sepanjang 2022, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 20/03/2023, 21:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih Rp 40,4 triliun sepanjang tahun 2022. Adapun hal yang mendorong rugi bersih GOTO yakni, kerugian akibat penurunan nilai goodwill.

Dalam laporan keuangan disebutkan Rugi bersih GOTO akibat penurunan nilai goodwill sebanyak Rp 10,9 triliun. Beban ini tidak muncul dalam kinerja GOTO pada 2021 lalu dan baru muncul pada kinerja 2022.

"Nilai goodwill yang dibukukan GOTO merupakan hasil dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia pada 2021. Hasil dari penggabungan tersebut menghasilkan selisih angka yang mencerminkan nilai wajar dan nilai pasar perusahaan pada saat itu," kata manajemen GOTO, Senin (20/3/2023).

Dua tahun lalu, industri teknologi tengah menikmati puncak kejayaannya. Valuasi perusahaan meningkat pesat sejalan dengan ekspektasi investor terhadap prospek bisnis masa depan. Kondisi ini berbalik arah ketika inflasi tinggi dan bank sentral menaikkan suku bunga acuan secara agresif.

Baca juga: GOTO Catat Pertumbuhan GTV 33 Persen Sepanjang 2022, Menjadi Rp 613 Triliun

Di era tech winter, valuasi perusahaan teknologi ikut turun yang berdampak pada perubahan nilai goodwill. Penurunan nilai goodwill juga menimpa perusahaan teknologi lain yang melakukan akuisisi.

Misalnya, SEA Limited, induk dari Shopee dan Garena, mencatatkan nilai goodwill sebesar 540 juta dollar AS pada 2021 dan turun menjadi 230 juta dollar AS pada 2023. Dengan demikian kerugian goodwill SEA pada 2022 sebesar 354,9 juta dollar AS.

Menurut CEO SW Indonesia, Michell Suharli, pengujian penurunan nilai terhadap goodwill merupakan hal yang harus dilakukan dan menjadi bagian dari penyajian laporan keuangan yang relevan dan merepresentasikan perusahaan secara transparan.

Standar akuntansi juga sudah mengatur bahwa perusahaan harus melakukan pengujian penurunan nilai goodwill, sekurang-kurangnya setahun sekali.

“Yang mesti diingat, penurunan nilai goodwill tidak berkaitan langsung atau berbanding lurus dengan kondisi operasional perusahaan. Penurunan nilai goodwill itu hanya tentang pencatatan akuntansi. Perusahaan membukukan rugi penurunan nilai goodwill karena kondisi pasar yang memburuk, padahal mungkin saja pada saat bersamaan, bisnis tumbuh dengan luar biasa baik,” kata Michell.

Rugi bersih GOTO juga terjadi karena adjusted EBITDA yang minus Rp 3,21 triliun pada kuartal IV-2022. Kerugian adjusted EBIDTA ini turun 5.248 persen bila dibandingkan dengan kuartal IV-2021 yang tercatat minus Rp 6,5 triiun.

Baca juga: Pangkas Biaya Bakar Uang, Pendapatan GOTO Sepanjang 2022 Naik jadi Rp 11,3 Triliun

EBITDA merupakan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Yang membedakan dengan EBITDA konvensional, di dalam adjusted EBITDA mengecualikan berbagai beban dan pendapatan non-kas dan sewaaktu (one-off).

Bila dirunut tiap kuartal, adjusted EBITDA GOTO terus membaik hingga mencapai minus Rp 3,1 triliun pada akhir tahun 2022. Adjusted EBITDA dari GOTO menjadi sorotan dari investor dan analis pasar modal setelah manajemen menargetkan mencapai adjusted EBITDA positif pada Kuartal IV-2023.

Namun demikian, Analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Ryan Aristo menyebut GOTO bisa mencapai adjusted EBITDA positif sesuai dengan target dari manajemen.

“Kami sekarang mengharapkan GOTO menghasilkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 (dari sebelumnya kuartal I-2025), sejalan dengan pedoman terbaru,” ujar Adrian.

Di sisi lain, transaksi bruto atau gross transaction value GOTO sebesar Rp 613 triliun pada 2022 atau tumbuh 33 persen secara yoy. Dari GTV tersebut, GOTO meraih pendapatan bruto sebesar Rp 22,9 triliun atau tumbuh 35 persen secara yoy.

Setelah dikurangi beban promosi kepada pelanggan, pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 11,3 triliun, meningkat 1.201 persen secara yoy. Jika pendapatan bersih tersebut dikurangi beban pokok pendapatan serta beban penjualan dan pemasaran menghasilkan margin kontribusi sebesar minus Rp 6,33 triiun, 28 persen lebih baik dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat minus Rp 8,87 triliun.

"Minus dari margin kontribusi terendah terjadi pada kuartal IV-2022 dengan nilai hanya minus Rp 600 miliar atau Rp 0,6 triliun. GOTO diharapkan memiliki margin kontribusi positif yang ditargetkan tercapai pada kuartal I-2023," ujar manajemen GOTO.

Di sisi lain, GOTO memiliki 2,67 juta mitra pengemudi, 15,1 juta mitra pedagang, dan 64 juta pengguna bertransaksi tahunan.

Hal ini menunjukkan ekosistem GOTO juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang tercermin dari 2,7 miliar pesanan sepanjang 2022 atau rata-rata 7,5 juta pesanan setiap harinya. Nilai transaksi bruto per harinya mencapai Rp 1,6 triliun.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah, Saham GOTO, MEDC, dan ADMR Rontok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com