Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Bayar Pajak dan Cukai, Pakaian Bekas Impor Ilegal Ancam Industri Lokal

Kompas.com - 21/03/2023, 13:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder Jakarta Clothing Expo (JakCloth) Achmad Ichsan Nasution mengatakan, impor pakaian bekas ilegal mengambil potensi pasar para desainer, produsen, serta para pekerja industri pakaian dalam negeri.

“Kalau ditanya, impor pakaian bekas itu berdampak atau tidak, pasti akan berdampak bagi industri pakaian lokal. Karena industri pakaian lokal itu mempekerjakan dari hulu ke hilir, ya tukang jahit, tukang bahan, tukang washing, tukang plastik, tukang setrika, dan lain sebagainya,” ujar dia dalam siaran pers, Selasa (21/3/2023).

Pria yang karib disapa Ucok ini menambahkan, pakaian bekas impor ilegal tidak mempekerjakan pekerja dalam negeri dari hulu ke hilir.

Baca juga: Impor Pakaian Bekas Ilegal Rugikan Desainer dan Produsen Fesyen Lokal

Di sisi lain, dampak dari derasnya impor ini justru membesarkan persaingan dengan produk pakaian lokal.

"Kalau pakaian bekas ini tahu-tahu datengin barang tanpa cukai dan pajak, dan dijual dengan harga murah, jadi berdampak pada industri lokal, yang kalau dibandingkan pasti lebih tinggi harganya dari pakaian bekas impor," imbuh dia.

Pemerintah sendiri secara tegas telah melarang pakaian bekas impor ilegal, karena berdampak besar terhadap industri tekstil dalam negeri yang sebagian besar adalah UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, impor produk-produk pakaian bekas dari luar adalah praktik ilegal yang sudah lama dilarang oleh regulasi.

"Mereka ini jelas tidak bayar cukai, jadi harga bakal lebih murah, ini akan memukul produsen fesyen dalam negeri. Jangan sampai produk ilegal ini masuk terus ke market dalam negeri, merusak industri tekstil dan produk tekstil kita yang juga didominasi UMKM,” ujar dia.

Teten bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta produk lokal terus didorong untuk jadi subsitusi produk impor.

Sebagai informasi, JakCloth sendiri merupakan gerakan yang berawal dari penyelenggaraan acara clothing line atau lini pakaian di Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2009 yang masih bertahan sampai saat ini.

JakCloth Ramadan 2023 akan kembali digelar pada 25 Maret-2 April 2023 di 13 kota besar di Indonesia, dengan target sebanyak 1,5 juta pengunjung.

Baca juga: Melawan Pakaian Bekas Impor Ilegal dengan Produk Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com