Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Kalau Anak-anak Indonesia Tidak Pintar, Pendapatan Per Kapita Susah Naik

Kompas.com - 22/03/2023, 12:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya mengemban tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan angka stunting.

Hal ini lantaran, angka stunting di Indonesia tercatat masih berada di angka 20 persen.

Pemerintah menargetkan, angka stunting dapat turun sampai 14 persen pada tahun 2024.

"Angka stunting kita sekarang ada di kisaran 21 persen dan Pak Presiden ingin di 2024 itu 14 persen," ujar dia dalam peresmian Fasilitas Produksi Bahan Baku Susu Formula dan Susu Pertumbuhan PT Kian Mulia Manunggal, Cikarang, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: 2023, Pendapatan Per Kapita Indonesia Diprediksi Tembus 5.000 Dollar AS

Budi menambahkan, dalam menanggulangi stunting ini perlu dilihat dari nominalnya. Hal ini karena stunting berarti anak-anak Indonesia yang berada di bawah usia 5 tahun memiliki intelektualitas di bawah rata-rata.

"Jadi, kalau pak Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto) pengin GDP per kapitanya naik terus susah Pak. Soalnya kalau yang rata-rata 4.000 (dollar AS) per kapita, yang di bawah rata-rata kan 1.000 (dollar AS) per kapita, ini kan mendorong ke bawah produktivitas dari masyarakat kita," imbuh dia.

Dengan kata lain, ketika masih banyak anak di Indonesia memiliki tingkat interletualitas di bawah rata-rata, pendapatan per kapita tidak akan naik.

"Karena kalau anak-anak kita tidak pinter ya otomatis tidak mungkin bisa jadi pengusaha atau seperti Pak Menko, makanya pendapatan per kapitanya di bawah rata-rata," ujar dia.

"Oleh karena itu memang tugas kami di Kementerian Kesehatan, bagaimana supaya produktivitasnya naik terus dan orangnya sehat terus," ucap Budi.

Baca juga: Luhut: RI Selangkah Jadi Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Bisa Tembus 10.000 Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com