Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 0,25 Persen

Kompas.com - 23/03/2023, 08:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Federal Reserve atau The Fed kembali mengunmumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,25 persen atau 25 basis poin pada Rabu (22/3/2023) waktu setempat. Ini merupakan kenaikan suku bunga The Fed yang kesembilan kalinya dalam setahun terakhir.

Mengutip CNBC, kenaikan suku bunga Fed sebesar seperempat poin persentase, menunjukkan kenaikan hampir berakhir. The Fed sangat berhati-hati mengambil keputusan kenaikan suku bunga, mengingat krisis perbankan yang terjadi baru-baru ini.

Sejak Maret 2022, Komite Pasar Terbuka Federal mencatat bahwa kenaikan di masa depan tidak pasti dan akan sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk. Dalam pernyataan pasca pertemuan FOMC, disebutkan bahwa komite akan memantau dengan cermat informasi yang masuk dan menilai implikasinya terhadap kebijakan moneter.

Baca juga: Suku Bunga Kredit Bank Merangkak Naik, BI: Masih Kondusif

“Komite mengantisipasi bahwa beberapa pengetatan kebijakan tambahan mungkin tepat untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu,” seperti dikutip dari dalam pernyataan pertemuan FOMC.

Sementara komentar Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan, bahwa bank sentral mungkin telah mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga. Powell mengatakan, periode ini telah memenuhi syarat, tapi pertarungan inflasi masih belum berakhir.

Dalam forcast yang dirilis Rabu,The Fed mempertahankan puncak suku bunga acuan pada bulan Desember di 5,1 persen, yang setara dengan kisaran target 5 persen - 5,25 persen. Bank sentral pada hari Rabu mengambil suku bunga acuan seperempat persentase poin lebih tinggi ke kisaran antara 4,75 persen -5 persen.

Apa yang disebut dot plot, yang digunakan Fed untuk memberi sinyal prospek jalur suku bunga, menunjukkan bahwa mayoritas pejabat Fed, atau 10 dari 18 anggota, mengharapkan hanya satu kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

Sementara itu, tujuh pejabat Fed melihat tarif akan lebih tinggi dari suku bunga acuan seberar 5,1 persen. Di tengah krisis perbankan yang terjadi di AS, The Fed dan regulator juga telah melakukan upaya dan tindakan darurat untuk melindungi deposan di perbankan yang bangkrut. Tetapi kekhawatiran masih ada tentang simpanan di beberapa bank regional.

Powell mengatakan, kekhawatiran akan krisis kredit, terjadi ketika bank memperketat standar pinjaman mereka secara signifikan, telah berkembang di tengah krisis perbankan. Jika kondisi pinjaman yang lebih ketat dipertahankan, Powell mengakui hal itu dapat dengan mudah memiliki dampak ekonomi makro yang signifikan yang akan menjadi faktor dalam keputusan kebijakan Fed.

“Pertanyaan bagi kami adalah seberapa signifikan hal itu dan sejauh mana dan berapa lama durasinya. pemotongan suku bunga tidak dalam kasus dasar kami. Tidak ada penurunan suku bunga di tahun ini, ”kata Powell dalam konferensi pers, Rabu.

Pejabat Fed juga memperbarui proyeksi ekonomi mereka. Mereka sedikit menaikkan ekspektasi inflasi, dengan tingkat 3,3 persen yang dipatok untuk tahun 2023, dibandingkan dengan 3,1 persen pada bulan Desember. Sementara itu, pengangguran diturunkan menjadi 4,5 persen, sementara prospek PDB turun menjadi 0,4 persen.

Baca juga: Suku Bunga Kredit Bank Merangkak Naik, BI: Masih Kondusif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com