Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Pesawat Super Air Jet Mati Rugikan Konsumen, YLKI: Menhub Harus Tegur Keras dan Beri Sanksi

Kompas.com - 24/03/2023, 05:26 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu AC Super Air Jet yang tidak berfungsi menjadi sorotan warganet lantaran viral video penumpang Super Air Jet kepanasan saat melakukan penerbangan rute Bali-Jakarta pada Selasa (21/3/2023).

Meski terjadi kendala teknis itu, Super Air Jet tetap melanjutkan penerbangannya dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 17.55 WITA ke Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, seharusnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator menegur maskapai yang lalai mengecek kondisi pesawat sebelum penerbangan yang mengakibatkan AC pesawat tidak berfungsi saat sudah take off.

Baca juga: Misteri Matinya AC Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Kepanasan

Pasalnya, kendala teknis seperti AC yang tidak berfungsi selama penerbangan jelas sangat mengganggu kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen sebagai penumpang pesawat.

"Menhub harus tegur keras, kalau perlu kasih sanksi pada Super Air Jet yang tetap terbang dari Denpasar menuju Soekarno Hatta, padahal AC di pesawat dalam keadaan mati total," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Viral Penumpang Kepanasan Nyaris 2 Jam, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Menurutnya, jika sejak awal terbang AC sudah mati, seharusnya pilot tidak melanjutkan penerbangan dengan memutuskan pesawat kembali ke area parkir pesawat (RTB) ke bandara semua atau mendarat darurat di bandara terdekat.

"Ini menunjukkan managemen Super Air Jet tidak peduli dengan keamanan dan keselamatan penerbangan," tuturnya.

Baca juga: Soal AC Mati, Super Air Jet Sebut Pesawat Prima Sebelum Terbang

 


Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menjelaskan, pihaknya telah melakukan seluruh aspek prosedur penerbangan sebelum keberangkatan untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi terbaik dan aman untuk terbang.

"Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang," kata Ari dalam keterangan tertulis.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com