Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Kepemimpinan yang efektif adalah salah satu faktor keberhasilan tim. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa memahami semua yang terjadi dalam tim.
Salah satu yang harus diutamakan oleh seorang pemimpin adalah menjadi pemimpin karismatik yang memperhatikan komunikasi, kerja sama tim, menjadi pendengar yang baik, dan memiliki empati.
Dengan demikian, kinerja tim akan semakin meningkat. Informasi ini pun dibahas dalam siniar Obsesif bertajuk “Lakukan Hal Ini Saat Kinerja Tim Menurun” dengan tautan akses dik.si/ObsesifS8E10.
Melansir Psychology Today, tujuan kepemimpinan karismatik adalah membuat perubahan positif dalam kehidupan pemimpin dan tim.
Dengan kata lain, pemimpin karismatik mampu memengaruhi banyak orang untuk mencapai visi, misi, dan kepentingan bersama. Mereka harus memiliki kebutuhan akan otoritas, kepercayaan diri yang tinggi, dan pendirian kuat dalam mewujudkan idealismenya.
Dalam buku The Power of Leadership karya Lituhayu Claire, dijelaskan bahwa pemimpin karismatik bisa dilihat dari cara berjalan, berbicara, dan bertindak. Dengan karisma yang dimilikinya, pemimpin karismatik bisa mendapatkan rasa hormat dan sikap segan dari bawahannya.
Baca juga: Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat
Namun nyatanya, tak semua orang bisa menjadi pemimpin karismatik sebab gaya kepemimpinan ini hanya bisa dimiliki oleh orang-orang bijaksana. Pendek kata, orang tersebut mampu mengenal dengan jelas tujuan hidup serta menetapkan visi dan misi tim.
Itu sebabnya, ada ciri-ciri yang membedakannya dengan pemimpin biasa. Dilansir dari Lifehack, berikut adalah beberapa ciri pemimpin karismatik.
Profesor psikologi Universitas Queensland, William von Hippel, percaya bahwa kemampuan beradaptasi adalah karakter utama yang harus dimiliki semua pemimpin efektif dan karismatik.
Kemampuan tersebut selanjutnya dipecah oleh von Hippel menjadi beberapa jenis, yakni menjadi orang yang cerdas, mengetahui cara menangani perubahan, dan bersikap tenang dalam krisis.
Menurut Hippel, orang karismatik mungkin tak selalu bisa menjawab hal sulit, namun mereka memiliki kemampuan untuk memberikan jawaban alternatif dan memilih yang terbaik.
Pemimpin karismatik tak akan terjebak dalam masa lalu. Mereka memiliki pola pikir untuk berinovasi dan mencari cara untuk memperbaiki keadaan. Mereka juga memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai.
Rasa percaya diri akan membuat seorang pemimpin tak takut untuk mengambil sikap. Pemimpin yang percaya diri akan selalu menjadi orang yang optimis dan bisa memotivasi anggota timnya.
Menjadi pendengar yang baik bukan sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain berbicara. Hal ini juga termasuk pada kemampuan menahan diri untuk tak memberi sanggahan atau menguasai pembicaraan.
Baca juga: Menjadi Pemimpin yang Otentik dan Orisinal