Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Kompas.com - 25/03/2023, 13:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - JobStreet melalui surveinya yang bertajuk "Apa yang Diharapkan Pekerja Diketahui Oleh Perusahaan: Membuka Pintu Masa Depan Rekrutmen" mengungkapkan bahwa pekerja di bidang IT merupakan talenta yang paling dicari di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Bahkan, para pekerja di keempat negara tersebut mengaku sering kali mendapatkan penawaran kerja setiap minggu dan bulan.

Chief Executive Officer, Asia, SEEK Peter Bithos mengatakan, meskipun ada gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan teknologi di kawasan Asia Tenggara dan di seluruh dunia, kebutuhan tenaga kerja dengan ahli dalam bidang teknologi masih tetap tertinggi berdasarkan temuan di laporan.

"Ini sesuai dengan pengamatan SEEK tentang peningkatan iklan lowongan pekerjaan untuk peran teknologi sebesar 29 persen YoY (2021 dibandingkan dengan 2022) di Asia Tenggara, berdasarkan data dari platform JobStreet oleh Seek dan JobsDB kami," ujar Bithos dalam laporan tersebut dikutip pada Sabtu (25/3/2023).

Baca juga: Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Menurut dia, meskipun kemungkinan adanya perlambatan ekonomi pada 2023 tetap menjadi periode yang ramai untuk pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong.

Khusus untuk Indonesia, walaupun ada kemungkinan terjadinya resesi, para pencari kerja di Indonesia tetap percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karier baru.

Faktanya, studi ini menemukan bahwa 74 persen responden mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun dan 75 persen orang Indonesia merasa bahwa mereka berada dalam posisi tawar yang kuat saat mencari pekerjaan.

Dalam data tersebut, ketika mendekati peluang kerja, 43 persen responden Indonesia akan menolak peluang kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.

Sementara itu, COO JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif, dengan 76 persen dari responden mengungkapkan mereka mendapatkan tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan dengan berbagai bidang.

Selain itu, terungkap juga sebanyak 43 persen responden di Indonesia mengatakan, work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan.

Baca juga: Begini Cara Menghitung Upah Lembur untuk Pekerja

Selain itu, 42 persen responden menyatakan, kesempatan jenjang karier merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

“Dalam survei kami, 42 persen dari para profesional Indonesia terbuka untuk tawaran kerja baru. Mengetahui tenaga kerja Indonesia sangat energik dan produktif, bagaimana cara perusahaan dapat memenangkan talent terbaik dan memenuhi kebutuhan mereka di tengah pasar yang sangat kompetitif ? Artinya, setiap perusahaan harus mulai perekrutan dari sekarang, menekankan gairah daripada keahlian mereka, menyediakan pengalaman perekrutan end-to-end yang luar biasa, memanfaatkan manajer perekrutan sebagai ambasador, serta menawarkan manfaat keseluruhan kepada para kandidat," kata Varun.

Adapun survei ini berlangsung dari 9 Agustus hingga 16 September 2022 dengan mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, Kini Meta Facebook Pangkas 10.000 Pekerja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com