Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Kompas.com - 25/03/2023, 21:19 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia tidak akan menaikkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik pada mudik Lebaran 2023. Maskapai penerbangan pelat merah ini justru memberikan penawaran khusus buat Lebaran ke Jakarta.

"Kita nggak naikkan harga kok. Malah kita kasih tawaran menarik buat Lebaran ke Jakarta," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dilansir dari Antara, Sabtu (25/3).

Garuda Indonesia menawarkan program Lebaran ke Jakarta dengan periode pemesanan mulai 3 Maret hingga 1 Mei 2023, dan masa penerbangan mulai dari 13 April hingga 1 Mei 2023.

Baca juga: Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Harga tiket yang ditawarkan dalam sekali jalan menuju Jakarta dari Bali mulai dari Rp 1,4 jutaan, Medan Rp 1,7 jutaan, Gorontalo Rp 2,2 juta, Padang Rp 1,5 jutaan, Surabaya Rp 1,1 jutaan, Lombok Rp 1,4 jutaan, Palu Rp 1,7 jutaan, Yogyakarta Rp 900 ribuan, Makassar Rp 1,6 jutaan, Semarang Rp 700 ribuan.

Garuda Indonesia turut memberikan penawaran ekstra bagasi mulai dari Rp 15.000 serta diskon redeem (menukarkan) GarudaMiles yakni sebesar 20 persen.

Sementara terkait layanan penerbangan agar nyaman dan aman, Irfan menuturkan terdapat standard operating procedure (SOP) berupa checklist sebelum penerbangan.

"Di kami ada yang namanya checklist, nah bila tidak memenuhi syarat pasti akan ada action plannya demi keselamatan dan kenyamanan bersama," imbuhnya.

Baca juga: Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Sebelumnya, pemerintah meminta maskapai penerbangan agar tidak menaikkan harga tiket pesawat dengan sewenang-wenang saat musim mudik Lebaran 2023.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan saat musim mudik Lebaran, mode transportasi udara menjadi pilihan untuk menghemat waktu. Namun, hal itu, kata dia, bukan berarti maskapai dapat menaikkan harga tiket pesawat secara sewenang-wenang.

"Kami sampaikan pada operator tidak menaikkan tarif sewenang-wenang. Kita tahu saudara kita perlu mudik atau berlibur. Operator supaya kooperatif jangan menaikkan satu tarif berlebihan," ujar Budi dilansir dari Kompas.tv.

Menhub menyatakan pemerintah nantinya akan menetapkan batas atas harga tiket pesawat untuk masa mudik Lebaran 2023.

Baca juga: Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Budi mengatakan, jika nantinya maskapai menerapkan harga tiket di atas batas atas, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberikan teguran dan sanksi tegas.

"Apabila melampaui batas atas, maka kami akan tegur dengan sanksi-sanksi yang tegas," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk menekan penumpukan penumpang, diharapkan jumlah pesawat akan ditambah dan jam operasi bandara diperpanjang.

Jika sebelumnya jam operasi bandara hingga jam 4 pagi, diharapkan bisa ditambah hingga jam 8 pagi.

Baca juga: Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

"Yang tadinya jam 12 malam kalau bisa 24 jam. Seperti di Bandara Soekarno-Hatta itu harus 24 jam. Karena supaya rotasi pesawat memang bergerak lebih maksimal. Kalau biasa cuma enam flight ini bisa delapan flight sehingga jumlah yang diangkut lebih besar," ujar Budi.

Adapun jumlah pemudik di Lebaran 2023 diprediksi mencapai 128 juta orang atau lebih tinggi daripada masa mudik Lebaran 2022 yang sebesar 85,5 juta orang.

Jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari sebelumnya 14 juta menjadi 18 juta orang di musim mudik Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com