Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Mayoritas Hijau, Saham First Republic Melonjak 11,8 Persen

Kompas.com - 28/03/2023, 07:15 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup mayoritas hijau pada perdagangan Senin (27/3/2023). Kenaikan indeks ditopang oleh optimisme investor untuk kembali masuk ke pasar modal usai runtuhnya Silicon Valley Bank yang menghantam sektor perbankan regional.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,6 persen, dan S&P 500 naik 0,16 persen. Sementara itu, indeks acuan saham teknologi, Nasdaq melemah 0,47 persen. Kenaikan DJIA ditopang oleh beberapa saham seperti, kenaikan saham International Business Machines 3,2 persen, JPMorgan yang menguat 2,8 persen, dan Golman Sachs 1,9 persen.

Dari S&P 500, saham-saham yang menguat antara lain, First Republic yang melonjak 11,8 persen, Hewlett Packard Enterprise naik 5,4 persen, dan Comerica bertambah 5,3 persen. Sementara dari Nasdaq, beberapa saham mengalami koreksi, seperti Alphabet yang melemah 2,8 persen, Meta terkoreksi 1,8 persen, dan Baidu 2,2 persen.

Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau, Saham Netflix hingga Marvell Melesat

"Sentimen pasar membaik karena pembuat kebijakan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tantangan baru-baru ini. Perpanjangan fasilitas likuiditas yang telah disiapkan oleh Federal Reserve meredakan kekhawatiran sebelumnya bahwa serangkaian penarikan dana secara besar-besaran mungkin akan segera terjadi," kata Brian Levitt, ahli strategi pasar global di Invesco.

Mengutip CNBC, selama akhir pekan arus modal keluar dari simpanan dari bank kecil ke raksasa industri seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo mulai mengalami perlambatan. Selain itu, Bloomberg News juga melaporkan bahwa otoritas AS sedang mempertimbangkan untuk memperluas program pinjaman darurat bagi bank, yang dapat memberikan lebih banyak waktu bagi First Republic untuk menopang likuiditasnya.

"Kami berpikir bahwa Departemen Keuangan memiliki kapasitas untuk menyediakan backstop untuk simpanan yang tidak diasuransikan jika diperlukan," kata Jan Hatzius dari Goldman Sachs.

Di sisi lain, saham Deutsche Bank juga mengalami kenaikan sebesar 4,7 persen, usai para investor menargetkan beberapa lander di Jerman akan memberikan penjaman untuk menyelamatkan Credit Suisse. Saham-saham teknologi mengalami penurunan, karena kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang mempengaruhi prospek pertumbuhan saham.

Baca juga: Mengapa Keruntuhan Silicon Valley Bank Gagal Diprediksi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com