Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Alibaba Jack Ma Kembali Muncul di China Setelah Setahun di Luar Negeri

Kompas.com - 28/03/2023, 07:56 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com – Bos Alibaba Jack Ma kembali ke China usai menghabiskan waktu berbulan-bulan lamanya di luar negeri. Hal ini dinilai sebagai pertanda bahwa Beijing sudah melakukan persiapan untuk sektor teknologi kembali bangkit usai gempuran keras selama 18 bulan.

Mengutip CNBC, Ma mengunjungi sekolah Yungu di Hangzhou, kota tempat kantor pusat Alibaba, untuk berbicara dengan para guru tentang cara menyediakan pendidikan bagi anak-anak di era kecerdasan buatan. Hal ini diposting oleh pihak sekolah melalui WeChat.

Miliarder itu mengatakan teknologi seperti ChatGPT cukup populer, dan menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Disebutkan juga, kecerdasan buatan yang diperkenalkan oleh Ma, dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Baca juga: Perusahaan Fintech Milik Jack Ma Luncurkan Bank Digital di Singapura, Ini Tujuannya

Ini adalah pertama kalinya Ma tampil di depan umum di China sejak tahun lalu. Ma telah bepergian ke luar China selama beberapa bulan terakhir. Dia beberapa kali terlihat berada di Spanyol, Jepang, hingga Thailand.

Adapun kronologi keberadaan Ma yang cenderung ditutupi bermula dari, perusahaan fintech milik Jack Ma, Ant Group, yang terpaksa menangguhkan listing besar-besaran di Hong Kong dan Shanghai pada tahun 2020. Ma bahkan membuat komentar yang cukup kritis terhadap regulator keuangan China sebelum pembatalan listing.

Setelah itu, Beijing mulai memperketat regulasi di sektor domestik. Alibaba, perusahaan yang didirikan Ma, terkena denda antimonopoli senilai 2,6 miliar dollar AS pada tahun 2021. Di sisi lain, Ant Group kemudian melakukan reformasi, di bawah pengawasan bank sentral China untuk mematuhi peraturan, sementara Ma perlahan-lahan melepaskan kendali atas perusahaan fintech tersebut.

Pengetatan aturan China di sektor teknologi memicu kekhawatiran investor bahwa Presiden Xi Jinping berbalik melawan perusahaan swasta dan pengusaha. Tetapi China telah menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lambat selama setahun terakhir karena kebijakan nol-Covid yang sekarang sudah dihapuskan.

Saat ini, Beijing telah berupaya untuk menghidupkan kembali ekonomi, dan mengizinkan Ma kembali bergabung, dimana pemerintah menilai bahwa bisnis swasta penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China.

“Pertumbuhan ekonomi kembali ke jalurnya mungkin merupakan prioritas politik terbesar yang dihadapi Partai (Komunis) saat ini, dan kelas wirausaha yang lebih optimis adalah kunci untuk ini,” kata Xin Sun, dosen senior bisnis China dan Asia Timur di King's College London.

Sun mengatakan bahwa dirinya mengendus adanya semacam kesepakatan antara Ma dan pemerintah agar Ma bisa kembali dan terlihat di depan umum.

“Dengan melakukan itu, pemerintah bermaksud untuk memberi sinyal kehangatannya kepada sektor swasta dan investor. Bahkan jika Jack Ma dianggap telah diampuni, semua orang harus merasa aman dan diterima,” lanjut Sun.

Ada tanda-tanda lain bahwa Beijing melonggarkan beberapa pengetatan peraturannya di sektor ini, seperti lisensi untuk game asing yang akan dirilis di China. Selain itu, perusahaan ride-hailing China Didi, yang menghadapi penyelidikan keamanan siber dari regulator dan dipaksa untuk keluar dari Bursa Efek New York, mengisyaratkan ingin memperluas bisnisnya di China.

Baca juga: Saham Alibaba Sempat Anjlok Setelah Beredar Kabar Jack Ma Ditangkap Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com