Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit UMKM Tumbuh, tapi Masih Ada Beragam Tantangan

Kompas.com - 29/03/2023, 13:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang oordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kemenko Perekonomian, Rudi Salahuddin mengatakan, nilai kredit UMKM terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data statistik OJK, dari total kredit yang disalurkan sebanyak Rp 6.423 triliun, telah terserah 21 persen atau Rp 1.348 triliun kepada UMKM.

Dia mengatakan, berdasarkan survei Bank Indonesia, 69,5 persen UMKM mengalami kendala dalam mengakses kredit. Hal ini terjadi disebabkan oleh, tidak adanya agunan yang dimiliki UMKM, rentannya pengetahuan transaksi pencatatan keuangan, dan kegalitas usaha UMKM.

“Sebanyak 77,6 persen atau 46,6 juta dari 60 juta UMKM belum mendapat akses kredit perbankan dan financial technology (Fintech), oleh karena itu, penyusunan skema pembiayaan yang mudah dan sosialisasinya perlu kita dorong,” kata Rudi dalam Webinar Digitalisasi Dalam Mendukung Akses Permodalan UMKM, Selasa (29/3/2023).

Baca juga: Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Rudi mengatakan, dengan skema pembiayaan yang mudah dan sosialisasi kepada pelaku UMKM, diharapkan dapat menjawab isu permodalan UMKM. Selain itu, integrasi, kolanborasi, dan kordinasi antar lembaga juga diperlukan untuk pengembangan modal UMKM.

“Fasilitas permodalan digital, investasi bisnis, memainkan peran penting dalam mendigitalisasi UMKM yang ada di Indoensia,” kata dia.

Adapun sampai dengan 5 Januari 2023, total penyelenggara P2P lending yang berizin sebanyak 102 perusahaan, dimana dari jumlah tersebut, jumlah dana yang tersalurkan sebanyak Rp 18,37 triliun atau naik 35,72 persen yoy, dan disalurkan kepada 15 juta debitur.

Meskipun tahun 2023 dihadapkan pada tantangan global di sektor perbankan, namun nilai investasi dan konsumsi yang terus tumbuh diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,3 persen tahun ini.

Baca juga: Penggunaan IoT di Motor Listrik Bantu Sajikan Data Produktivitas UMKM


Salah satu penopangnya adalah pertumbuhan ekonomi digital yang diperkirakan mencapai 77 milair dollar AS atau naik 22 persen yoy, berdasarkan studi Temasek. Nilai investasi digital Indonesia dengan deal value pada kuartal I-2022 juga mencapai 3 miliar dollar AS, dimana bidang yang paling diminati investor adalah digital financial services, termasuk fintech.

“Besarnya investasi itu, diharapkan memperkuat basis pendanaan fintech dan mendorong pemanfaatannya khususnya bagi UMKM. Karena UMKM merupakan critical engine perekonomian, menginat 99 usaha di Indonesai adalah UMKM, dengan kontribusi terhadap PDB 60,51 persen, dan menyerap hampir 97 persen total tenaga kerja nasional,” kata dia.

Baca juga: BCA Digital Gandeng Amartha Salurkan Pinjaman ke 200.000 UMKM Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com