JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan 2023, pengeluaran masyarakat cenderung mengalami peningkatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya momen buka puasa bersama, kumpul keluarga, hingga belanja kebutuhan jelang Lebaran.
Di sisi lain, pada bulan Ramadhan masyarakat juga menerima tunjangan hari raya (THR) dari perusahaannya. Dengan adanya dana lebih, individu merasa lebih aman ketika berbelanja.
Namun dengan diterimanya THR, ada baiknya Anda tetap menjaga kesehatan keuangan. Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan, terdapat sejumlah tips yang dapat dilakukan individu dalam mengelola gaji untuk kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan.
Baca juga: 4 Tips Alokasi Keuangan Anti ‘Boncos’ Saat Ramadhan dan Lebaran
Andy mengatakan, tips pertama yang dapat dilakukan untuk menjaga arus kas keuangannya ialah dengan membuat daftar atau list prioritas pengeluaran. Dengan demikian, individu dapat membedakan pengeluaran bersifat primer dengan sekunder atau bahkan tersier.
"Urutan yang penting untuk dipenuhi itu pertama adalah yang bersifat kewajiban bagi kita, semisal membayar cicilan KPR, cicilan kendaraan bermotor, cicilan utang, uang sekolah anak, token listrik, bayar PDAM, dan sebagainya," kata dia, kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023),
Setelah itu, Anda bisa membuat daftar pengeluaran yang bersifat penting namun bisa 'diakali' seperti biaya transportasi dan makan sehari-hari. Baru lah Anda buat daftar yang bersifat untuk kesenangan,
Baca juga: Cara Cerdas Pilih Promo agar Keuangan Tetap Aman Selama Ramadhan
Lebih lanjut Andy menilai, salah satu penyebab tingginya pengeluaran pada bulan Ramadhan ialah kegiatan buka puasa. Bukan hanya buka puasa bersama, tapi juga buka puasa sendiri.
"Maka dari itu pengeluaran tersebut yang kemudian menjadi perhatian tersendiri untuk dicermati," ujarnya.
Oleh karenanya, Anda dapat mencermati pos pengeluaran untuk buka puasa. Menurut Andy, ada baiknya dana yang akan digunakan untuk buka puasa dialihkan ke pos pengeluaran lain.
"Karena kita paham bahwa lebih penting bayar cicilan kredit daripada ikut buka puasa bersama, maka di awal dapat gaji atau income segera lah bayarkan untuk bayar-bayar cicilan kredit tersebut dan kewajiban," tuturnya.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan
Di tengah tingginya pengeluaran selama bulan Ramadhan, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk tabungan atau investasi. Andy merekomendasikan alokasi tabungan atau investasi sebesar 10 persen dari pendapatan.
Untuk instrumen investasi sendiri, dapat disesuaikan dengan profil risiko individu, yang terdiri dari konservatif, moderat, dan agresif.
"Baru deh selebihnya kita alokasikan untuk makan berbuka puasa," katanya.