Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengelola Gaji untuk Kebutuhan Sehari-hari dan Zakat Selama Bulan Puasa

Kompas.com - 29/03/2023, 20:11 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan 2023, pengeluaran masyarakat cenderung mengalami peningkatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya momen buka puasa bersama, kumpul keluarga, hingga belanja kebutuhan jelang Lebaran.

Di sisi lain, pada bulan Ramadhan masyarakat juga menerima tunjangan hari raya (THR) dari perusahaannya. Dengan adanya dana lebih, individu merasa lebih aman ketika berbelanja.

Namun dengan diterimanya THR, ada baiknya Anda tetap menjaga kesehatan keuangan. Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan, terdapat sejumlah tips yang dapat dilakukan individu dalam mengelola gaji untuk kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan.

Baca juga: 4 Tips Alokasi Keuangan Anti ‘Boncos’ Saat Ramadhan dan Lebaran

Buat list prioritas

Andy mengatakan, tips pertama yang dapat dilakukan untuk menjaga arus kas keuangannya ialah dengan membuat daftar atau list prioritas pengeluaran. Dengan demikian, individu dapat membedakan pengeluaran bersifat primer dengan sekunder atau bahkan tersier.

"Urutan yang penting untuk dipenuhi itu pertama adalah yang bersifat kewajiban bagi kita, semisal membayar cicilan KPR, cicilan kendaraan bermotor, cicilan utang, uang sekolah anak, token listrik, bayar PDAM, dan sebagainya," kata dia, kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023),

Setelah itu, Anda bisa membuat daftar pengeluaran yang bersifat penting namun bisa 'diakali' seperti biaya transportasi dan makan sehari-hari. Baru lah Anda buat daftar yang bersifat untuk kesenangan,

Baca juga: Cara Cerdas Pilih Promo agar Keuangan Tetap Aman Selama Ramadhan

Cermati pengeluaran buka puasa bersama

Lebih lanjut Andy menilai, salah satu penyebab tingginya pengeluaran pada bulan Ramadhan ialah kegiatan buka puasa. Bukan hanya buka puasa bersama, tapi juga buka puasa sendiri.

"Maka dari itu pengeluaran tersebut yang kemudian menjadi perhatian tersendiri untuk dicermati," ujarnya.

Oleh karenanya, Anda dapat mencermati pos pengeluaran untuk buka puasa. Menurut Andy, ada baiknya dana yang akan digunakan untuk buka puasa dialihkan ke pos pengeluaran lain.

"Karena kita paham bahwa lebih penting bayar cicilan kredit daripada ikut buka puasa bersama, maka di awal dapat gaji atau income segera lah bayarkan untuk bayar-bayar cicilan kredit tersebut dan kewajiban," tuturnya.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan saat Ramadhan

Tetap alokasikan dana untuk investasi

Di tengah tingginya pengeluaran selama bulan Ramadhan, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk tabungan atau investasi. Andy merekomendasikan alokasi tabungan atau investasi sebesar 10 persen dari pendapatan.

Untuk instrumen investasi sendiri, dapat disesuaikan dengan profil risiko individu, yang terdiri dari konservatif, moderat, dan agresif.

"Baru deh selebihnya kita alokasikan untuk makan berbuka puasa," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com