Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Tergelincir karena Meredanya Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Kompas.com - 30/03/2023, 10:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (29/3/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB. Pelemahan harga emas dunia terjadi karena meredanya kekhawatiran terhadap krisis di sektor perbankan.

Kekhawatiran pasar yang mereda itu mendorong investor beralih ke aset berisiko seperti ekuitas, ketimbang aset safe haven seperti emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Mengutip CNBC, harga emas dunia di pasar spot turun 0,4 persen menjadi di level 1.966,48 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,3 persen ke level 1.967,50 dollar AS per ons.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini, Rupiah Tak Mampu Bangkit

"Kita telah melihat pembalikan harga sementara yang alami. Emas mundur setelah gagal menembus level di atas 1.975 dollar AS pada sesi perdagangan," kata Matt Simpson, Analis Pasar Senior di City Index.

Kekhawatiran terhadap krisis perbankan mereda setelah adanya laporan First Citizens BancShares Inc bakal membeli simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB). Kondisi ini meredakan krisis kepercayaan yang mengguncang pasar keuangan sejak SVB dinyatakan kolaps dua minggu lalu.

Di sisi lain, kondisi indeks dolar yang stabil di level lebih tinggi, membuat harga emas batangan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan terhadap emas. Sementara itu, saham Asia terpantau naik tajam pada perdagangan Rabu kemarin.

Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau, Saham Big Tech Mulai Bangkit

Saat ini, pasar juga tengah menanti kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve, yang diproyeksi bakal sekali lagi menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Mei mendatang. Pasar juga menanti dampak kenaikan suku bunga terhadap penurunan inflasi AS.

Sebagai informasi, kenaikan suku bunga memang meningkatkan risiko pelemahan ekonomi, sehingga emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, akan diminati investor.

Namun di sisi lain, emas juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, lantaran meningkatkan kerugian bagi pemegang emas batangan karena aset ini tidak memberikan imbal hasil, berbeda dengan saham dan obligasi yang memiliki imbal hasil.

Baca juga: Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Level 30.000 Dollar AS, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com